SUMATERAEKPRES.ID - Pada zaman Nabi Muhammad Rasul Allah salla’llahu ‘alaihi wassalama tatkala lagi hajat hadhrat yang maha mulia itu, maka nabi bersabda pada sahabat baginda di Mekkah, demikian sabda baginda Nabi: “Bahwa sepeninggalku ada sebuah negeri di atas angin samudera namanya. Apabila ada didengar khabar negeri itu maka kami suruh engkau (menyediakan) sebuah kapal membawa perkakas dan kamu bawa orang dalam negeri (itu) masuk Islam serta mengucapkan dua kalimah syahadat. Syahdan, (lagi) akan dijadikan Allah Subhanahu wa ta’ala dalam negeri itu terbanyak daripada segala Wali Allah jadi dalam negeri itu"
Kita ketahui jika Nabi Muhamad hidup di abad je 6 Masehi, yang ditandai dengan diterimanya wahyu Al-Qur'an yang pertama di Makkah oleh Nabi Muhammad Saw dan Nabi Wafat 632 masehi.
Setelah Nabi Muhammad Wafat, hadis ini tentunya akan terbukti. Meski ekspansi penyebaran dan dakwah agama Islam sudah mulai dilakukan sejak jaman Nabi masih hidup dan diperluas oleh khalifah Umar bin khotob ke seluruh dunia.
Namun di zaman pemerintahan Muawiyah (661-680 M) Paman Nabi Muhamad Saw, di dapati surat kiriman dari raja Sriwijaya dengan periode abad ke 6 yang meminta di datangkan ulama untuk mengajarkan agama Islam.
BACA JUGA:Inilah Tips Tidur Sehat Ala Nabi Muhammad, Yuk Praktekin!
BACA JUGA:Peristiwa Isra Mikraj Mukjizat Allah SWT, Ini yang Dilihat Nabi Muhammad SAW
Lalu surat ke dua, yang dikirim raja Sriwijaya Sri Indrawarman ke khalifah Umar bin Abdul Aziz (717-719 M) yang menyatakan sudah memeluk Islam dan meminta untuk saudara sesama muslim, kembali mengirimkan ulama ulama untuk berdakhwah di Sriwijaya.
Hal ini sesuai dengan hadis Nabi yang menyatakan, insident itu akan muncul setelah Nabi meninggal, negeri itu diatas angin (jauh), dan Dinamai Samudra (menguasai kemaritiman).
"Maka kami suruh engkau (menyediakan) sebuah kapal membawa perkakas" artinya harus ditempuh menggunakan kapal dan lokasi itu jauh. Nabi Muhamad Saw juga menyebutkan "kamu bawa orang dalam negeri (itu) masuk Islam serta mengucapkan dua kalimah syahadat, Syahdan, (sebanyak dua kali),"
Berdasarkan bukti bukti sejarah dan hadis Nabi yang mengandung wahyu. Maka bisa di pastikan. Jika islam awal masuk ke Nusantara khususnga ke Bumi Sriwijaya, di kota Palembang di abad ke 6.
BACA JUGA:Isra Mikraj, Peristiwa Dahsyat Membawa Perjalanan Nabi Muhammad SAW Secepat Kilat
BACA JUGA:7 Metode Pengobatan Ala Nabi Muhammad, Apa Sajakah itu?
Semasa peninggalan dapunta Hyang raja pertama Sriwijaya, lalu dilanjutkan ke masa Sri Indrawarman, penduduk bumi Sriwijaya di kota Palembang sudah mayoritas memeluk agama Islam.
bahkan karena hadis khusus dari Nabi Muhamad Saw ini, banyak ulama ulama dari jazira arab mekah, madinah, yaman, berbondong bondong menuju Nusantara dan memilih menetap di ibu kota Sriwijaya di Kota Palembang saat ini.
Selanjutnya, dari hadis itu juga banyak ulama ulama dari beragam wilayah Nusantara yang belajar agama Islam di ibu kota Sriwijaya. Sehingga menghasilkan ulama ulama yang kembali berdakwah di beragan wilayah Nusantara.