Anggrek bulan membutuhkan sinar matahari yang cukup, tetapi tidak terlalu terik, serta penyiraman yang rutin, tetapi tidak berlebihan.
Anggrek bulan juga membutuhkan pupuk yang sesuai, seperti pupuk NPK atau pupuk khusus anggrek, yang diberikan setiap dua minggu sekali.
2. Anggrek Cattleya (Cattleya labiata)
Anggrek cattleya adalah jenis anggrek yang berasal dari Amerika Selatan, terutama Brasil, dan memiliki bunga yang besar, harum, dan beraneka warna.
BACA JUGA:6 Jenis Pupuk yang Bikin Tanaman Tumbuh Subur, Petani Wajib Tahu
BACA JUGA:Penting untuk Tahu, Berikut 7 Cara Merawat Tanaman Hidroponik
Anggrek cattleya dinamai menurut William Cattley, seorang kolektor tanaman asal Inggris yang pertama kali berhasil menumbuhkan anggrek ini pada abad ke-19.
Bunga anggrek cattleya memiliki bentuk yang menarik, dengan bibir bunga yang lebar dan berlekuk, serta mahkota bunga yang berbentuk oval.
Bunga anggrek cattleya berwarna putih, merah, ungu, kuning, oranye, atau kombinasi dari warna-warna tersebut.
Bunga anggrek cattleya biasanya mekar pada musim semi atau musim gugur dan dapat bertahan hingga beberapa minggu.
Cara menanam anggrek cattleya adalah dengan menggunakan media tanam yang kasar dan berongga.
Seperti potongan kayu, batu apung, atau arang bambu. Anggrek cattleya membutuhkan sinar matahari yang terang, tetapi tidak langsung, serta penyiraman yang cukup, tetapi tidak terlalu basah.
Anggrek cattleya juga membutuhkan pupuk yang seimbang, seperti pupuk NPK 20-20-20, yang diberikan setiap minggu sekali saat fase pertumbuhan dan setiap dua minggu sekali saat fase berbunga.
3. Anggrek Vanda (Vandopsis gigantea)
Anggrek vanda adalah jenis anggrek yang berasal dari Asia, terutama India, Indonesia, dan Filipina, dan memiliki bunga yang spektakuler, berukuran besar, dan berwarna cerah.
Anggrek vanda hidup sebagai epifit atau litofit, yaitu menempel pada batu atau bebatuan Bunga anggrek vanda memiliki bentuk yang simetris, dengan bibir bunga yang bergerigi dan berbintik, serta mahkota bunga yang berbentuk segi enam.