SUMATERAEKSPRES - Suasana menyambut Tahun Baru Imlek selalu dipenuhi dengan keceriaan dan persiapan yang teliti dari masyarakat Tionghoa.
Namun, di balik perayaan meriah itu, tersimpan pula beragam pantangan dan larangan yang harus diikuti dengan ketat.
Tidak sekadar menghiasi rumah dan menyediakan hidangan lezat, tetapi masyarakat Tionghoa juga harus mematuhi aturan yang kental dengan nilai-nilai kepercayaan turun-temurun.
Salah satu larangan yang paling menonjol adalah larangan untuk menyapu rumah dan membuang sampah selama periode menyambut Imlek.
BACA JUGA:Melambangkan Kekayaan, Ini 5 Macam Jeruk yang Selalu Ada Saat Imlek, Yuk Kepoin!
BACA JUGA:Libur Imlek, Imbau Pengguna Jasa Beli Tiket Kapal Via Online
Mengapa, di tengah gebyar perayaan Imlek, masyarakat Tionghoa dilarang melakukan tugas-tugas rumah tangga yang biasa dilakukan? Simak penjelasan berikut ini.
Pertama-tama, diyakini bahwa membersihkan rumah, terutama menyapu lantai, dapat mengakibatkan keberuntungan dan rezeki keluarga tersapu bersama kotoran.
Dalam pandangan kepercayaan China kuno, menyapu lantai pada malam pergantian tahun baru bisa menghilangkan kemakmuran dari rumah.
Rumah yang bersih dan rapi dipercaya akan menjadi tempat yang menyenangkan bagi dewa-dewa untuk turun dari surga dan merayakan Tahun Baru Imlek bersama keluarga.
BACA JUGA:Batasi Konsumsi Hidangan Saat Imlek bagi yang Punya Penyakit Tertentu
BACA JUGA:Traveler Wajib Baca! Inilah Destinasi Liburan Spesial Tahun Baru Imlek 2024
Oleh karena itu, menyapu rumah selama periode ini dianggap sebagai tindakan yang mengusir keberuntungan.
Selain itu, membuang sampah juga dianggap sebagai tindakan yang dapat membuang keberuntungan dari rumah.
Sampah yang dihasilkan sebelum atau saat perayaan Imlek harus disimpan terlebih dahulu, dan baru dibuang setelah perayaan selesai.