Jika PB berhasil dicabut, Nopriandi akan kembali menjalani sisa masa tahanannya, ditambah dengan hukuman baru atas kasus yang baru saja dilakukannya.
Hal ini menjadi pelajaran berharga bagi Nopriandi, bahwa kelakuan dan perilaku di luar Lapas dapat berdampak besar terhadap proses pembebasan bersyarat di masa depan.
Kejadian ini juga menjadi peringatan bagi Lapas Muara Enim dan lembaga pemasyarakatan lainnya untuk lebih ketat dalam memantau.
Dan memastikan pembebasan bersyarat hanya diberikan kepada narapidana yang benar-benar layak dan tidak akan kembali mengulangi perbuatannya.
Kehilangan seorang mahasiswi akibat ulah pelaku begal yang seha
rusnya masih berada di balik jeruji merupakan pukulan berat bagi masyarakat dan sistem peradilan di Indonesia.
Oleh karena itu, perlunya tindakan tegas dan pengawasan yang lebih ketat untuk mencegah tragedi serupa terjadi di masa depan.