JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - Perjalanan menuju Indonesia Emas 2045 menempatkan generasi muda sebagai pilar utama harapan bangsa.
Mereka menjadi kekuatan penggerak utama dalam berbagai sektor yang akan membawa tongkat estafet kepemimpinan bagi bangsa ini di masa depan.
Untuk membentuk pemimpin yang bertanggung jawab, yang mampu menghadapi tantangan di masa mendatang, dan yang dapat memberikan kontribusi positif menuju cita-cita Indonesia Emas 2045, generasi muda memerlukan lebih dari sekadar keunggulan akademik.
Mereka juga perlu dikembangkan dalam hal kepemimpinan, karakter, dan keterampilan sosial.
BACA JUGA:5 Rekomendasi Beasiswa Bagi Calon Mahasiswa Baru 2024, Berikut Tips Mendaftarnya
Melalui inisiatif program TELADAN, Tanoto Foundation berkolaborasi dengan pemerintah untuk menciptakan kader-kader masa depan yang siap menghadirkan dampak positif bagi masyarakat dan negara," ungkap Michael Susanto, Kepala Pengembangan Kepemimpinan dan Beasiswa Tanoto Foundation, dalam keterangannya baru-baru ini.
Sejak peluncurannya pada tahun 2006, program beasiswa S-1 Tanoto Foundation telah memberikan manfaat kepada 8.338 penerima.
Pada tahun 2019, Program TELADAN diperkenalkan, yang tidak hanya memberikan bantuan finansial atau beasiswa, tetapi juga menawarkan pelatihan terstruktur untuk pengembangan kepemimpinan.
Program TELADAN ini terbuka setiap tahun bagi mahasiswa tahun pertama di 10 universitas mitra Tanoto Foundation, di antaranya Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, Universitas Brawijaya, Universitas Diponegoro, IPB University, Universitas Riau, Universitas Sumatra Utara, Universitas Hasanuddin, dan Universitas Mulawarman.
BACA JUGA:Berani Bermimpi Karena Beasiswa Bidiksiba Dari Bukit Asam
Tahun ini, Tanoto Foundation telah menerima 260 mahasiswa baru untuk program beasiswa TELADAN angkatan 2024, yang berasal dari 10 universitas mitra.
Dari jumlah tersebut, 160 penerima berasal dari jalur pendaftaran reguler Program TELADAN.
Sedangkan 100 lainnya berasal dari pemegang Kartu Indonesia Pintar - Kuliah (KIP-K) melalui kerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang dikenal sebagai KIP-K TELADAN," tambahnya.
Meskipun penerima KIP-K TELADAN tidak menerima bantuan finansial langsung dari Tanoto Foundation seperti penerima jalur reguler, mereka tetap akan mendapat kesempatan untuk mengembangkan kepemimpinan dan keterampilan sosial.
Para mahasiswa yang berhasil lolos seleksi telah menjalani proses seleksi ketat, dari tahap awal dengan total 6.359 pendaftar (6.099 dari program reguler TELADAN dan 240 rekomendasi kampus untuk KIP-K TELADAN), hingga seleksi akhir yang menghasilkan 260 mahasiswa terpilih.
Mereka akan mengikuti program kepemimpinan TELADAN selama tiga setengah tahun, dari semester 2 hingga semester 8.
“Program TELADAN merupakan wujud komitmen kami untuk membentuk pemimpin masa depan Indonesia yang mampu menghadapi tantangan dan memberikan kontribusi positif kepada komunitas dan lingkungan,” ujarnya.
Dibandingkan dengan program beasiswa lainnya, program TELADAN didesain untuk mempersiapkan pemimpin masa depan dengan keterampilan soft skills yang diperlukan.
Kepala Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan, Kemendikbudristek Dr. Abdul Kahar, M.Pd yang turut hadir dalam acara pengukuhan ini menyatakan bahwa hingga tahun 2030, diperkirakan akan terjadi penggantian sekitar 23 juta pekerjaan oleh otomasi, terutama pekerjaan repetitif.
Namun, terdapat peluang sebanyak 27 hingga 46 juta pekerjaan baru. "Lebih dari 10 juta di antaranya adalah jenis pekerjaan baru," jelasnya.
"Ini adalah kesempatan. Dalam situasi ini, menjadi pembelajar yang kreatif dan inovatif sangatlah penting. Program TELADAN Tanoto Foundation hadir untuk memfasilitasi hal tersebut.
Beliau menekankan pentingnya mengikuti pelatihan-pelatihan, termasuk pelatihan kepemimpinan dari Tanoto Foundation," tambahnya.