SUMATERAEKSPRES.ID - Demam berdarah pada anak memiliki 3 fase, yaitu fase awal, fase kritis, dan fase pemulihan. Ketiga fase ini menimbulkan gejala DBD yang berbeda dan membutuhkan penanganan yang berbeda pula.
Dikutip dari situs halodoc.com ini yang dapat ayah dan bunda lakukan.
Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit yang umum terjadi pada anak-anak. Gejala DBD biasanya baru muncul beberapa hari setelah gigitan nyamuk dan tanda awalnya adalah demam tinggi.
Namun, gejala tersebut bisa bervariasi tergantung fase atau tahap demam berdarah. Penting bagi ibu untuk mengetahui fase demam berdarah pada anak agar bisa menanganinya dengan tepat.
BACA JUGA:Waspada! Sudah 31 Kasus DBD di OKU Timur, Berikut 12 Cara Menberantas Sarang Nyamuk
BACA JUGA:Masih Banyak yang Salah Kaprah! Fogging Bukan Solusi Utama Mencegah DBD, Ini Faktanya
Proses Terjadinya Demam Berdarah (DBD)
Demam berdarah terjadi akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus betina.
Nyamuk tersebut bisa terinfeksi virus dengue bila sebelumnya mengisap darah manusia yang sedang mengalami viremia (kondisi ketika virus memasuki aliran darah).
Virus dengue yang sudah masuk ke dalam tubuh nyamuk tidak langsung aktif, melainkan mendekam dulu selama 12 hari. Proses ini bernama masa inkubasi.
Setelah masa inkubasi selesai, barulah virus aktif. Lalu, penularan DBD dari nyamuk ke manusia bisa terjadi ketika nyamuk pembawa virus tersebut menggigit manusia.
BACA JUGA:10 Jenis Ikan Ini Jika Dipelihara Dapat Memakan Jentik Nyamuk
BACA JUGA:5 Ciri Nyamuk DBD, Anda Wajib Mengetahuinya
Virus akan masuk ke dalam darah manusia dan menginfeksi sel-sel yang sehat. Ketika tubuh mendeteksi adanya virus, sistem imun akan bereaksi dengan menghasilkan antibodi khusus yang bekerja sama dengan sel darah putih untuk melawannya.
Nah, semua proses tersebut terjadi selama masa inkubasi demam berdarah pada tubuh manusia, yang kemudian berakhir dengan munculnya berbagai gejala DBD.