Ara menyebut ayahnya, Sabam Sirait, merupakan salah satu pendiri PDI Perjuangan. Namun Ara mengingat pesan ayahnya, untuk menjaga kepemimpinan Jokowi.
"Mohon maaf sekali lagi kalau banyak kekurangan, Pak, saya kembalikan, kartu anggota ini. Memang betul Bapak saya pendiri PDI dan saya pertanggungjawabkan, karena dulu Bapak saya juga mengatakan jagalah, belalah, Pak Jokowi, karena dia baik dan benar. Jadi itu Pak Utut saya ngomong apa adanya, sesuai dengan hati saya," tambah Ara, dalam videonya.
BACA JUGA:DPD PDI Perjuangan Sumatera Selatan Siap Menangkan Ganjar Pranowo
BACA JUGA:PDI Perjuangan Sumsel Maknai Hari Lahir Pancasila dengan Hal Ini
Keluar dari Kantor DPP PDI Perjuangan, Ara juga menyapa awak media yang sudah menunggunya. Mantan Ketua Taruna Merah Putih (TMP) itu kembali mengucapkan terima kasih kepada Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
"Saya ucapkan terima kasih kepada Bu Mega Mas Hasto dan jajaran partai yang selama ini sudah mengizinkan saya berbakti melalui PDI Perjuangan," ujar Ara.
PDI Perjuangan Terima Pengunduran Diri Maruarar Sirait
"DPP partai telah menerima laporan dari Pak Utut Adianto bahwa Pak Ara Sirait telah mengajukan pengunduran diri dengan menyerahkan KTA partai," kata Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto kepada wartawan, tadi malam.
"Menjadi anggota partai didasarkan pada prinsip kesukarelaan. Demikian halnya untuk tidak menjadi anggota dapat mengajukan pengunduran diri," tambah Hasto.
BACA JUGA:Ribuan Kader dan Pengurus PDI Perjuangan Sambut Ganjar Pranowo
BACA JUGA:Dikawal Kader Diarak Tanjidor, PDI Perjuangan Daftar ke KPU
PDI Perjuangan menyinggung soal keberhasilan Ara Sirait sebagai pengusaha terkait pengunduran diri dari partai.
"DPP partai menerima pengunduran diri Pak Ara Sirait. Terlebih dengan kondisi Pak Ara sekarang yang sudah semakin berhasil sebagai pengusaha. beberapa foto Pak Ara dengan pengusaha menunjukkan keberhasilan itu," ulas Hasto
PDI Perjuangan menilai pengunduran diri Maruarar Sirait juga bagian dari konsolidasi partai. Hasto mengatakan internal partai berjuang menempatkan kedaulatan rakyat dalam memilih pemimpin.
"Pengunduran diri tersebut sebagai bagian dari konsolidasi kader partai, mengingat pengunduran diri terjadi pada saat partai sedang berjuang untuk menempatkan kedaulatan rakyat sebagai hukum tertinggi di dalam menentukan pemimpin, dan sekaligus melakukan koreksi terhadap berbagai upaya yang mencoba untuk melanggengkan kekuasaan sampai harus terjadi pelanggaran etik berat oleh Anwar Usman melalui manipulasi hukum di MK," lanjut Hasto.
BACA JUGA:PDI Perjuangan Dorong Kreativitas Kuliner, Gelar Lomba Masak Umbi-umbian sebagai Menu Utama