*Korban Cacar Sapi Berjatuhan
PALI - Penyakit cacar kulit atau Lumpy Skin Disease (LSD) yang menyerang ternak sapi di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), penanganannya belum tuntas. Meski telah dilakukan penanggulangan dari dokter hewan bidang peternakan Dinas Pertanian di Bumi Serepat Serasan, namun masih ada ternak yang menderita penyakit tersebut.Nunung, peternak sapi di wilayah Jerambah Besi Desa Karta Dewa Kecamatan Talang Ubi mengatakan, sapi miliknya masih terjangkit penyakit tersebut. Meskipun telah beberapa kali divaksinasi serta diberikan penanggulangan. "Awalnya ada dua sapi yang terjangkit. Namun, tak dapat diselamatkan. Jadi, satu sapi terpaksa kami sembelih, lantaran sapi lainnya mati," ungkapnya.Dijelaskan, satu ternak sapi yang masih terjangkit terus dalam pantauan dan dikarantina. "Sehingga tidak lagi menularkan dengan ternak-ternak lain," tambahnya. Senada dikatakan Narto, peternak lainnya di Desa Sukamaju Kecamatan Talang Ubi. Dua sapi miliknya terserang penyakit cacar kulit. "Satu sapi kami mati tidak ketahuan. Kemudian satu lagi ini kami terus perhatikan dengan asupan pakan yang bergizi," jelasnya.
Sementara, Plt Kepala Dinas Pertanian Kabupaten PALI Ahmad Jhoni SP MM mengatakan, cacar sapi ini tidak begitu mengkhawatirkan meskipun masyarakat bersentuhan langsung dengan sapi yang mengalami cacar sapi ini lantaran tidak menular. ‘’Penularan cacar sapi dapat ditularkan dari jarak dekat serta jarak jauh melalui serangga, seperti nyamuk, lalat penghisap darah dan caplak,’’ katanya.Penanganan yang harus dilakukan yakni pisahkan dari ternak lain. Batasi aktivitas ternak serta tetap dipantau dan dikonsultasikan dengan dokter hewan setempat. "Untuk meningkatkan imunitas beri pakan yang bernutrisi dan kebutuhan pakan sapi tercukupi dengan baik. Karena, cacar sapi ini hanya menyerang bagian kulit pada sapi tersebut," jelasnya.
Kondisi kulit sapi tersebut muncul benjolan kecil yang mulanya sedikit namun terus membanyak bila tidak segera ditangani. "Jadi, cacar ini bisa menular ke sesama sapi. Jadi perlu dikarantina, agar tidak meluas. Namun, yang lebih penting kondisi gizi sapi harus terpenuhi dan pemberian vitamin," terangnya.Dikatakan, dengan cara ini daya tahan tubuh sapi tersebut bisa baik. Karena, apabila dibiarkan sapi tersebut akan lumpuh dan bahkan menyebabkan kematian. "Untuk itu, kita cukup ketat terhadap peternak yang membeli sapi dari luar PALI. Dengan memasangkan ertag. Karena, apabila tidak ada ertag kita tidak bisa menangani sapi tersebut melalui dokter hewan," pungkasnya. (ebi/)
Kategori :