JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan waktu pemungutan suara jika pemilihan presiden (pilpres) 2024 berlangsung dua putaran. Waktu yang ditetapkan untuk pemilihan putaran kedua yakni 26 Juni 2024 mendatang. "Pilpres putaran kedua jika ada, pemungutan suara pada 26 Juni 2024," kata Anggota KPU RI Yulianto.
BACA JUGA:Mahasiswa Bali Siap Jadi Garda Terdepan Pilpres Sekali Putaran 2024, Ini Alasannya
Berikut rancangan jadwal jika nantinya terdapat Pilpres 2024 terjadi dua putaran, yakni:
- 17 Mei - 12 Juni 2024: pemutakhiran data pemilih
- 2-22 Juni 2024: kampanye
- 23-25 Juni 2024: masa tenang
- 26 Juni 2024: pemungutan suara
- 26-27 Juni 2024: penghitungan suara
- 27 Juni - 20 Juli 2024: rekapitulasi hasil penghitungan suara
BACA JUGA:Mahasiswa Yogyakarta Siap Kawal Pilpres 2024 Sekali Putaran, Demi Hindari Polarisasi Ekstrem
Saat ini, tercatat ada tiga pasangan capres-cawapres yang sudah terdaftar. Mereka yakni, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Sementara itu isu yang berkembang kubu Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud yang diisukan akan bersatu di putaran kedua. Isu ini pun direspon santai Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid.
"Kami belum mempunyai angan-angan dua putaran, karena kami punya keyakinan pemilu ini hanya selesai satu putaran. Tanggal 14 Februari insya Allah sudah selesai," kata Nusron di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Jakarta Selatan, Kamis (11/1).
Optimisme TKN, lanjut Nusron, didasari kehendak masyarakat yang dinilainya lebih banyak menginginkan pemilu berlangsung satu putaran. Menurutnya, masyarakat sudah lelah dengan hiruk-pikuk politik
"Masyarakat sudah capek, sudah lelah. Masyarakat ingin ibadah memasuki bulan puasa itu dengan tenang, dengan khusyuk, tanpa ada hiruk-pikuk sosmed, hiruk-pikuk copras capres," ujarnya.
BACA JUGA:Akselerasi Solidaritas Mahasiswa, Kopdar FIM di Bandung Dukung Pilpres 2024 Sekali Putaran
Lebih lanjut, politisi Partai Golkar tersebut juga menyinggung hasil survei dari beberapa lembaga yang menunjukkan pasangan nomor urut 2 Prabowo-Gibran jauh meninggalkan kedua pesaingnya. Hal itu dinilainya jadi gambaran objektif kehendak masyarakat.
"Pasangan Prabowo-Gibran kemarin survei terakhir 48,05 persen dari IPSOS. Itu pun yang menyatakan belum memilih 11,8 persen," ungkap Nusron. "Berarti memang masyarakat itu back mind-nya menghendaki pemilu ini cukup sekali saja, atau satu putaran saja," sambungnya.
Tak hanya itu, Nusron juga menyoroti penggunaan anggaran negara dalam agenda pemilu. Ia menyebut total Rp 27 triliun anggaran negara bisa dihemat seandainya pemilu hanya berlangsung satu putaran.
‘’Kalau pemilu ini dilaksanakan satu kali saja, satu putaran saja, negara bisa menghemat. Untuk KPU anggarannya 17 triliun pada putaran kedua, untuk keamanan anggarannya 10 triliun," pungkas Nusron. (*)