PRABUMULIH, SUMATERAEKSPRES.ID - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) memberikan bantuan 10 rumah inti tumbuh tahan gempa (RITTA) bagi 10 mustahik di Prabumulih, Sumatera Selatan, melalui program corporate social responsibility (CSR) senilai Rp350 juta.
Bantuan CSR dari Perseroan tersebut, merupakan program kolanorasi BSI, Direktorat Jenderal (Dirjen) Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), BUMN, dan Perusahaan Swasta lainnya. RITTA merupakan program penyediaan rumah layak huni untuk mustahik yang belum memiliki rumah.
Total rumah yang diberikan dari program kolaborasi RITTA ini sebanyak 100 rumah yang diberikan kepada para mustahik yang berada di 5 kecamatan di Prabumulih.
Terkait kerja sama tersebut Zulfami, Area Manager BSI Palembang mengatakan, sebagai salah satu mitra strategis BSI, Kementerian PUPR senantiasa turut berperan aktif dalam upaya pemenuhan salah satu kebutuhan primer masyarakat yaitu perumahan. Menurutnya RITTA yang menjadi salah satu program dari Dirjen Perumahan Kementerian PUPR merupakan program yang sangat baik, agar masyarakat bisa mendapatkan hunian yang layak.
BACA JUGA:Kolaborasi BSI & Mandiri Sekuritas Buka Akses Layanan Serba Syariah via RDN Online
“BSI terus berupaya mendorong agar setiap masyarakat, khususnya mustahik bisa mendapatkan rumah layak huni. Keterlibatan BSI dalam program RITTA dari Dirjen Perumahan Kementerian PUPR ini merupakan salah satu komitmen BSI untuk seluruh masyarakat sekaligus sahanat sosial, finansial, dan spiritual,” katanya.
Dengan demikian, menurutnya melalui kerja sama seperti ini diharapkan dapat lebih banyak masyarakat yang memiliki rumah. Selain itu dapat pula meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama bagi mereka yang bekerja di sektor informal.
--
Di sisi lain terkait dengan komitmen pemenuhan kebutuhan masyarakat akan perumahan, BSI sendiri sudah menyalurkan pembiayaaan KPR Subsidi dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) senilai Rp653 miliar sepanjang 2023. Nominal tersebut disalurkan oleh BSI untuk membiayai penjualan sebanyak 4.360 unit rumah tapak.
Terkait hal tersebut Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna mengatakan, fokus BSI melalui FLPP adalah agar masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dapat memiliki rumah layak dan berkualitas dengan harga yang terjangkau. BSI juga berharap kalangan MBR dapat membeli rumah dengan prinsip syariah dengan jangka waktu yang memudahkan, yakni bisa mencapai 20 tahun.
BACA JUGA:Masjid BSI, Solusi Ibadah dan Istirahat yang Nyaman bagi Wisatawan di Bromo dan Labuan Bajo
"Minat masyarakat membeli rumah di BSI melalui FLPP masih cukup tinggi dengan range umur rata-rata 25-40 tahun dan merupakan rumah pertama. Artinya, secara risiko bagi bank, yakni yang terkait NPF (Non Performing Financing), ini cukup bisa diminalisir mengingat emosional buying rumah pertama yang cukup tinggi bagi pembeli," ujarnya.
Hingga November 2023, portofolio pembiayaan KPR FLPP Bank BSI tercatat sebesar Rp5,7 triliun. Artinya, permintaan masyarakat terhadap pembiayaan rumah subsidi di BSI masih banyak dan sejalan dengan Program Sejuta Rumah dari Pemerintah untuk penyediaan rumah yang berkualitas dan layak bagi MBR secara tepat sasaran.
Hal ini pun dibuktikan dengan apresiasi dari pemerintah di mana BSI memperoleh penghargaan untuk Kategori Bank Dengan Tingkat Keterhunian Rumah Tertinggi Tahun 2023. Di mana pencapaian keterhunian di atas 95 %