BACA JUGA:TERUNGKAP! Inilah Penyebab Bak Truk Tersangkut di Stasiun LRT Asrama Haji, Warga Sudah Teriak-Teriak
BACA JUGA:Bahas Persiapan Haji 2024, Ketemu Menteri Haji Saudi di Jeddah. Menag Sampaikan Beberapa Harapan Ini
“Selain 10 puskesmas, ada dua rumah sakit rujukan untuk pemeriksaan penunjang wajib dan pemeriksaan penunjang lanjutan sesuai indikasi penyakit dari JCH,” kata Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Palembang, dr Yuliarni MKes. Yakni RS Siti Fatimah Az Zahra dan RSUD Palembang Bari.
Adapun untuk pemeriksaan awal di puskesmas, tarifnya Rp100 ribu. Jemaah datang ke puskesmas dengan membawa fotokopi KTP, bukti setoran awal dan pasfoto 2 lembar. “Ini sesuai perda. Pemeriksaan kesehatan awal untuk di puskesmas Rp100 ribu per jemaah," pungkasnya.
Adapun batas akhir pemeriksaan kesehatan adalah 7 hari kerja sebelum masa pelunasan Bipih berakhir.
Sebelumnya, Sekretaris Forum KBIH Sumsel, H Fery Munandar mengaku, pihaknya baru dapat informasi jadwal pemeriksaan kesehatan dan tempat-tempatnya itu Rabu sore.
“Mendadak sekali. Itu pun belum tahu berapa biayanya juga belum tahu,” kata dia.
Dengan mepetnya jadwal pemeriksaan kesehatan dengan waktu mulainya pelunasan Bipih yang sudah dimulai 9 Januari, Forum KBIH berharap puskesmas yang ditunjuk bisa tetap melayani jemaah di hari Sabtu.
“Kami berharap, pelayanan di seluruh puskesmas bisa prima. Bisa berikan kenyamanan kepada jemaah. Tidak kaku, harus ada toleransi,” imbuhnya. Sebab, pelayanan kesehatan ini jadi syarat pelunasan. Kalau tidak dinyatakan istithaah secara kesehatan, maka jemaah tidak bisa melunasi Bipih.
Direktur Bina Haji Dalam Negeri Kemenag, Saiful Mujab mengatakan, sesuai jadwal yang ditetapkan Kemenag, pelunasan Bipih tahap pertama dibuka 9 Januari sampai 7 Februari.
Sedangkan pelunasan Bipih tahap dua pada 20 Februari sampai 8 Maret. Saiful mengingatkan pelunasan Bipih kali ini berlaku skema baru. Yaitu jemaah wajib cek kesehatan dahulu.
Jika dinyatakan istitoah atau mampu secara kesehatan, maka bisa melunasi. "Kemarin itu sudah 10 persen JCH cek kesehatan," ujar Saiful. Kemenag mengejar target supaya JCH yang sudah cek kesehatan lebih banyak lagi.
“Targetkan sekitar 40 persen sampai 50 persen jemaah sudah cek kesehatan sampai 8 Januari itu. Sehingga nanti banyak jemaah yang bisa melunasi Bipih,” tuturnya. Menurutnya, data hasil kesehatan itu sudah terkoneksi. Yaitu mulai dari Siskohat Kesehatan milik Kemenkes. Kemudian masuk ke Siskohat Kemenkes.
Kemenag sudah menyiapkan JCH cadangan. Fungsinya untuk menutup jika ada JCH utama yang tidak istithaah. Saiful mengatakan kuota cadangan itu sebanyak 30 persen dari kuota haji Indonesia 2024. Seperti diketahui Indonesia mempunyai kuota tetap 221 ribu jemaah. Tahun ini mendapatkan tambahan kuota 20 ribu jemaah.
Saat ini tinggal menunggu Keputusan Presiden (Keppres) tentang BPIH, Bipih dan embarkasi, yang diperkirakan keluar pekan ini. Keppres itu mengatur besaran Bipih untuk masing-masing embarkasi. Sedangkan untuk rerata Bipih 2024 sebesar Rp56,04 juta. Dengan uang muka Rp25 juta, berarti tanggungan pelunasan tinggal sekitar Rp31 jutaan.(tin/*)