KAYUAGUNG, SUMATERAEKSPRES.ID - Warga Desa Simpang Tiga Sakti, Kecamatan Tulung Selapan, OKI diresahkan dengan masuknya gajah yang masuk ke pemukiman. Selain merusak beberapa fasilitas umum, gajah juga membikin warga ketakutan.
“Sudah sebulan gajah ini berada di lokasi tersebut, tapi belum bisa digiring kembali ke habitatnya,” ujar Danramil 042-11/Tulung Selapan, Kapten (Kav) Ami Joyo, kemarin.
Diakuinya, dari laporan kades memasuki perkampungan Desa Simpang Tiga Sakti Kecamatan Tulung Selapan. Rabu (3/1) sekira pukul 18.15 WIB seekor menerobos pekarangan rumah warga.
Kemudian, gajah kembali menerobos rumah warga, kemarin pukul 04.00 WIB serta merusak fasilitas umum seperti jembatan, masjid dan masuk halaman sekolah. "Memang belum ada korban jiwa tapi fasilitas umum sudah banyak yang dirusak," terangnya.
BACA JUGA:Gerombolan Gajah Bikin Resah Warga Tulung Selapan, BKSDA Segera Lakukan Hal Ini!
BACA JUGA:Ayo Contoh Keaktifan Lembaga di Wisata Embun Senja Gajah Mati
Untuk langkah tersebut, lanjutnya, Babinsa Kopda Sandra Mitro telah melaporkan ke Tim Konservasi dan l sekarang sedang menuju ke lokasi Desa Simpang Tiga Sakti dari Sungai Baung.
“Kami mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati jangan sampai menyakiti gajah liar tersebut sehingga tidak terjadi kejadian fatal,” himbaunya.
Camat Tulung Selapan, M Soleh membenarkan adanya gajah liar yang masuk pemukiman warga Desa Simpang Tiga Sakti. “Ada 37 ekor gajah besar gajah ini dari Air Sugihan dan biasa melintas di kawasan tersebut,” tuturnya.
Dijelaskannya, dari BKSDA Sumsel saat ini turun ke lapangan untuk menghalau gajah agar dapat dikembalikan lagi ke habitatnya. “Jangan sampai warga menyakiti gajah tersebut karen dapat berakibat fatal,” katanya.
BACA JUGA:Habitat Terancam, Gajah Liar Masuk ke Permukiman Warga Mura-Muba
BACA JUGA:Telan Pil Pahit, Pasukan Gajah Putih Gagalkan Timnas Putri Melangkah ke Final
Ia juga mengatakan ada beberapa ekor gajah yang sudah dipasang kalung GPS untuk memantau aktivitasnya. “Ini selalu terjadi setiap tahunnya gajah dari Air Sugihan masuk ke kawasan PT SBA,” jelasnya.
Sementara itu, Kasubbag Tata Usaha UPTD KPH Wilayah IV Sungai Lumpur-Riding, Ali Hanafiah, menjelaskan susah mengetahui keberadaan gajah tersebut. “Kami belum dapat berbuat banyak karena belum ada anggaran. Dan masih berkoordinasi dengan BPBD OKI dan BKSDA,” katanya.
Meski demikian, lanjutnya, pihaknya sudah membentuk satgas penanganan konflik manusia dengan hewan dan posko pemantauan pergerakan dari hewan. (uni)