PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Proses pencegahan penyakit melalui imunisasi dilakukan dengan memberikan vaksin guna merangsang sistem imun agar dapat menghasilkan antibodi di dalam tubuh.
Pernyataan ini disampaikan oleh dr. Fifi Sofiah, Sp. A (K), seorang Konsultan Respirologi Anak di RSUP dr. Mohammad Hoesin, yang juga menjabat sebagai Pengurus UKK Respirologi IDAI dan Anggota IDAI Cabang Sumatera Selatan (Sumsel), pada hari Sabtu, 30 Desember 2023.
Dokter Fifi menjelaskan bahwa antibodi yang dihasilkan oleh tubuh akan melindungi dari serangan penyakit di masa depan, membentuk kekebalan terhadap penyakit tertentu.
Manfaat imunisasi bukan hanya melibatkan perlindungan dari bakteri dan virus, tetapi juga berdampak pada peningkatan kekebalan terhadap penyakit-penyakit spesifik, meningkatkan status kesehatan anak, dan berkontribusi pada kualitas pertumbuhan dan perkembangan manusia di masa mendatang.
BACA JUGA:8 Makanan yang Bisa Mencegah Rasa Mual dan Mabuk Perjalanan, Jangan Lupa Bawa Ya!
BACA JUGA:Jangan Sampai Salah Pilih! Ini Dia 6 Makanan yang Bisa Bikin Mabuk Perjalanan
Ia menekankan bahwa imunisasi bukan hanya mencegah penularan penyakit, tetapi juga mengurangi kecemasan anak terhadap penyakit berbahaya.
Dengan demikian, anak-anak dapat tumbuh dan berkembang secara sehat, aman, dan terlindungi dengan cara yang cepat, aman, dan efektif, yang juga lebih ekonomis dibandingkan biaya pengobatan jika anak terkena penyakit.
dr. Fifi Sofiah, Sp. A (K)-Foto: Ist-
Penjelasan lebih lanjut mengenai vaksinasi Hepatitis B diungkapkan oleh dr. Fifi. Vaksin ini diberikan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan, dimulai sejak bayi lahir dengan sebutan Hepatitis B 0 (HB0).
Virus hepatitis B dapat menyebabkan penyakit hati serius, seperti kanker hati dan sirosis, sehingga vaksin ini penting untuk mencegah perkembangan penyakit hati yang parah pada anak-anak.
BACA JUGA:Mau Liburan? Jangan Lupa Bawa P3K dan Obat Ini, Ya!
BACA JUGA:Jangan Biarkan Mabuk Perjalanan Merusak Liburan Tahun Baru Anda, Ini Solusinya
Dokter Fifi juga memberikan informasi bahwa vaksin Hepatitis B, seperti vaksin lainnya, memiliki potensi efek samping yang jarang terjadi, umumnya berupa demam atau nyeri ringan yang hanya berlangsung selama 1-2 hari.
Efek samping ini dianggap normal sebagai respons tubuh terhadap vaksin dan pembentukan kekebalan baru.