PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Proyeksi pasar otomotif tahun 2024 masih cukup tinggi kendati ada potensi gejolak politik karena Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) pun sudah menentukan target penjualan mobil tahun depan. Mereka masih optimistis.
Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara menyatakan perkiraan penjualan mobil pada 2024 naik lagi dibandingkan 2023. Jika tahun ini proyeksinya 1,050 juta unit, tahun depan prediksinya mencapai 1,1 juta.
“Satu jutaan, masih (target penjualan mobil 2024). Kami harapkan seperti itu. Sejauh ini (target tahun depan) belum diubah. Forecast (proyeksi) resminya 1,1 juta unit,” ungkapnya.
Pemilu Presiden 2024 yang sudah mulai ramai saat ini dipercaya tidak akan berdampak banyak pada pasar mobil nasional secara umum. Itulah mengapa targetnya tetap dinaikkan.
“Kami mesti melihat Indonesia makin lama makin dewasa dalam hal yang namanya berpolitik. Jadi, dalam lima tahun terakhir, sewaktu pemilu juga efeknya tidak terlalu banyak. Harapan saya pada pemilu kali ini, pemilu tahun depan, dampaknya kepada pasar otomotif juga tidak terlalu banyak,” ujar Ketua Umum Gaikindo, Yohannes Nangoi.
BACA JUGA:Pencuri Sawit Tewas Baku Tembak dengan Polisi, Sama Tertembak Begini Kondisinya
BACA JUGA:Ditemukan Tewas Minum Racun
Diketahui, penjualan mobil secara retail (distribusi diler ke konsumen) sejak Januari-Oktober 2023, berjumlah 825.691 unit. Volumenya relatif stagnan dibandingkan periode sama tahun lalu (year on year/yoy) karena hanya tumbuh 0,4 persen.
Adapun penjualan mobil secara wholesales (distribusi pabrikan ke diler/untuk stok) pada 10 bulan pertama 2023 menyentuh 836.048 unit.
Terjadi penurunan sebanyak 1,8 persen yoy, dari sebelumnya 851.411 unit. Artinya untuk mencapai target penjualan mobil 1,050 juta unit tahun ini, masih ada ‘utang’ 224.309 unit secara retail atau 213.952 unit secara wholesales.
Nangoi membeberkan kondisi pasar belakangan menjadi agak berat. Alasannya kondisi ekonomi global ku-rang baik, perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional, kenaikan suku bunga. (fad)