Kelakar Zulkifli Hasan Diadukan ke Bareskrim Polri soal Dugaan Penistaan Agama, Ini 5 Faktanya

Jumat 22 Dec 2023 - 10:57 WIB
Reporter : Andre Jedor
Editor : Andre Jedor

BACA JUGA:RESMI, Inilah Jadwal 5 Debat Capres-Cawapres yang Dirilis KPU. Jangan Ketinggalan ya!

Bukan hanya tidak merespons amiin saat imam membaca akhir surat Al Fatihah, Zulhas menambahkan, ada juga pihak yang mengubah gerakan salat saat tahiyat akhir.

“Itu kalau tahiyatul akhir Pak Kiai, kan gini Pak Kiai (menunjukan jari telunjuk), sekarang jadi gini (menunjukkan dua jari, telunjuk dan tengah), itu Pak teman-teman, sangking ya Pak Kiai ya (sanking cintanya sama Prabowo -red),” ujar Zulhas.

Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Yandri Susanto angkat bicara mengenai candaan kontroversial Ketua Umum PAN Zulhas yang ramai dibicarakan belakangan ini.

Yandri menyatakan bahwa pria yang akrab disapa Zulhas itu tidak bermaksud menista agama.

Zulhas diketahui bercanda tentang salat dalam acara rakernas Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI), di Semarang, Jawa Tengah, Selasa, 19 Desember 2023.

Zulhas berkelakar bahwa kini terdapat orang yang enggan mengucap "aamiin" setelah Al-Fatihah dan mengubah gestur jari telunjuk saat tahiyat menjadi dua jari karena "saking cintanya" pada Prabowo Subianto.

Kata Yandri, Zulhas saat itu sedang mengingatkan agar masyarakat tidak fanatik. Menurutnya, sang ketua umum PAN itu memakai analogi salat agar mudah dipahami masyarakat.

“Dengan rekam jejak yang ada selama ini, tidak mungkin seorang Zulifi Hasan melakukan penistaan terhadap agama,” kata Yandri Susanto di Jakarta, Rabu lalu, 20 Desember 2023.

“Bang Zul menyampaikan hal tersebut semata-mata karena ingin mengingatkan kita semua bahwa jangan sampai karena fanatisme berlebihan kemudian mengubah tata cara salat seseorang,” lanjutnya.

Yandri mengklaim saat ini mulai terlihat keretakan karena berbeda pilihan politik. Zulhas kemudian disebutnya berusaha mendamaikan masyarakat dengan candaan tersebut.

Yandri mengaku berharap politik identitas tidak muncul pada pemilu kali ini. Ia pun berharap semua pihak tabayyun dan husnuzan terkait candaan Zulhas.

"Mari kita laksanakan pemilu dengan mengedepankan politik santun. Kita kedepankan tabayun dan husnuzan dalam setiap persoalan yang ada," kata Yandri. (*/air)

Kategori :