SUMATERAEKSPRES.ID - Maraknya aksi tawuran yang melibatkan pelajar belakangan ini, baik menjadi korban ataupun pelaku buat Dinas Pendidikan gerah. Sanksi tegas akan dijatuhkan. Paling berat, dikeluarkan dari sekolah.
"Jika terlibat tawuran, terbukti melanggar hukum. Kita akan keluarkan siswa tersebut dari sekolah. Silakan pilih kejar paket," tegas Kepala Bidang (Kabid) SMA Disdik Sumsel, Drs Joko Edi Purwanto MSi.
Disdik, ucap Joko, sangat menyesalkan aksi tawuran yang terus berulang. Selalu saja ada oknum pelajar yang terlibat.
Pihaknya minta sekolah untuk meningkatkan komunikasi dengan para orang tua siswa. "Jalin kerja sama pengawasan, juga komunikasi yang baik untuk mengatasi masalah ini," tuturnya.
BACA JUGA:Tawuran Jadi Konten
BACA JUGA:Tawuran Pecah Lagi Dini Hari, Remaja Penuh Luka Bacokan, Dapat 50 Jahitan
Sebab, pengawasan bukan hanya menjadi tanggung jawab sekolah. Di luar jam sekolah, maka perilaku para pelajar jadi tanggung jawab orang tua masing-masing.
"Harusnya seorang pelajar tidak berada di luar ketika malam hari. Nah ini peran orang tua yang melakukan pengawasan. Supaya anak-anak tidak terlibat tawuran seperti ini," beber Joko.
Jika ada pelajar yang terlibat, itu artinya pengawasan dari orang tua lemah. Atau mungkin tidak terawasi sama sekali. “Oleh karena itu, tolong orang tua perhatikan juga anak-anak mereka. Dengan siapa bermain, apa kegiatannya, perlu dikontrol dan diawasi. Selalu jalin komunikasi dengan sekolah," harapnya.
Sementara, Kasi Peserta Didik SMK Disdik Sumsel, Misral SSn MSn mengatakan, peserta didik SMA atau SMK yang terlibat tawuran dikembalikan ke orang tua atau disarankan untuk ambil kejar paket C saja.
"Mengenai berapa siswa yang sudah terlibat tawuran, sekolah masing-masing yang punya datanya. Hanya saja, kami dari Disdik minta untuk siswa yang terlibat tawuran diberikan efek jera. Dikembalikan ke orang tua atau ikut paket C," pungkas dia.
BACA JUGA:Terekam ETLE, Ini Dia Tampang Pelaku Live Tawuran Siang Hari di Prabumulih, Netizen: Meringamke Bae
BACA JUGA:Gangster Live Tawuran Digulung, Dari 5 Pelaku Tertangkap, 3 Masih Pelajar
Sebelumnya, Dian, perwakilan LPKS Dharmapala mengungkapkan, pihaknya siap menerima anak-anak yang terlibat tawuran. Mereka akan diberikan pelatihan dan pembinaan lebih lanjut ke arah positif. Untuk lamanya pembinaan, menyesuaikan dengan kebijakan dari pihak yang menyerahkan.
"Kita akan fokus pembinaan karakter dan kepribadian dari anak-anak itu. Sekaligus mengedukasi mereka untuk tidak lagi melakukan aksi tawuran, apa pun itu bentuknya,” imbuhnya. Pola pembinaan yang dilakukan kesinambungan. Tentu saja untuk kebaikan mereka sendiri. (nni/)