Sementara itu, Head of Strategic Planning and Partnership Tanoto Foundation, Aryanti Savitri, menyambut baik kolaborasi ini sebagai upaya untuk memajukan ide-ide yang disuarakan dalam komunike kebijakan.
"Kami berharap komunike kebijakan ini tidak hanya menjadi dokumen hidup, tetapi juga memberikan masukan berharga bagi pemerintah dalam mengatasi tantangan pendidikan nasional."
"Ini merupakan bentuk dukungan kami kepada pemerintah. Dengan merangkul kebijakan yang didukung oleh bukti dan data, kami ingin memastikan investasi, inovasi, dan peningkatan sistem pendidikan untuk mendukung terjaminnya pendidikan berkualitas bagi semua."
Kegiatan ini adalah hasil dari proses yang melibatkan partisipasi publik, workshop inovasi pendidikan di lima daerah, dan penyusunan komunike kebijakan di tingkat nasional.
Dimulai dengan mengundang publik untuk mengirimkan paper tentang delapan tema pendidikan, dari implementasi child-centered approaches dalam PAUD, tantangan pendidikan di era AI, hingga design thinking dalam pendidikan.
Dilanjutkan dengan workshop inovasi pendidikan di lima daerah, yaitu Riau, Jawa Tengah, Jambi, Sumatra Utara, dan Kalimantan Timur.
Proses ini menghasilkan komunike kebijakan yang menyoroti kekuatan, tantangan, dan inovasi kunci yang perlu menjadi perhatian para pemangku kepentingan pendidikan di Indonesia.
Pentingnya kualitas pendidikan sendiri wajib diketahui semua guru, baik honorer, PNS dan juga PPPK Guru sendiri.