Ternyata tidak hanya Koryadi. Korban penipuan lainnya juga juga kesulitan menghubungi RR, karena nomor teleponnya juga diblokir.
"Pelaku itu masih menumpang di rumah orang tuanya. Sudah kami datangi, tidak ada lagi. Entah kabur ke mana," ucapnya.
Tak hanya emak-emak, Malik juga mengalami kerugian dari investasi dan arisan yang dikelola RR. Malik mengaku uangnya yang sudah diinvestasikan sebesar Rp94 juta. Dia terlihat emosi, tertipu oleh RR.
"Pelakunya sudah jelas. Kami akan bertahan di sini (Polres OI), sampai pelaku ditangkap, kembalikan uang kami," tutur Malik. Kedatangan para korban investasi dan arisan bodong ini diterima Plh Kasat Reskrim Polres Ogan Ilir, Iptu Herman.
"Mau melapor, silakan. Diarahkan oleh anggota kami," imbau Herman, kemarin. (dik/air)