SUMATEAEKSPRES.ID - Burnout, suatu kondisi kelelahan yang mencakup aspek emosional, mental, dan fisik akibat stres berkepanjangan, bukanlah sesuatu yang bisa diabaikan.
Serangan burnout seringkali merajalela di lingkungan kerja, muncul dari beban kerja yang berlebihan, tumpukan tugas yang tidak terkendali, dan atmosfer yang tidak kondusif.
Terlalu keras bekerja tanpa istirahat bisa membuat burnout mengintai, mengurangi produktivitas dan kesejahteraan secara keseluruhan.
Namun, ada pemahaman keliru tentang burnout yang perlu dihindari agar tidak semakin merugikan kesehatan mental. Berikut adalah 4 pemahaman keliru tersebut:
1. Apakah Burnout adalah Masalah Pribadi?
Salah satu pemahaman keliru yang sering muncul adalah menganggap burnout sebagai masalah pribadi yang harus dihadapi sendiri. Padahal, burnout sebagian besar berkaitan dengan faktor-faktor di lingkungan kerja.
Atmosfer yang toksik, tugas yang berlebihan, dan tekanan yang tidak terkendali dapat menjadi pemicu utama burnout. Oleh karena itu, mengatasi burnout memerlukan perhatian dan tindakan bersama dari pimpinan dan rekan kerja.
2. Benarkah Burnout Tidak Dapat Melukai Fisik dan Mental?
Sebuah kesalahpahaman yang sering diabaikan adalah keyakinan bahwa burnout hanya berdampak pada kelelahan mental dan emosional, tanpa merugikan fisik.
Kenyataannya, burnout dapat menimbulkan dampak serius pada kesehatan fisik, seperti penurunan sistem kekebalan tubuh, gangguan tidur, dan risiko penyakit kronis.
Oleh karena itu, mengabaikan gejala burnout bisa membawa konsekuensi jangka panjang terhadap kesehatan secara keseluruhan.
3. Apakah Sibuk Sama dengan Produktif?
Banyak orang masih menganggap kesibukan sebagai tanda produktivitas yang tinggi. Namun, kesibukan yang berlebihan tanpa istirahat yang cukup justru menjadi salah satu pemicu burnout.
Menciptakan keseimbangan antara produktivitas dan istirahat adalah kunci untuk mencegah burnout. Memahami bahwa produktivitas tidak selalu sejalan dengan kesibukan dapat membantu menjaga keseimbangan yang sehat.
4. Benarkah melakukan Pekerjaan yang Disukai Tak Akan Membuat Burnout?