Untuk menguras sumur milik Zularnain yang cukup dalam itu, mereka lebih dulu memasukkan mesin penyedot air. Baru mereka menyusul masuk. Andra masuk sumur lebih dulu, baru diikuti Joni. Keduanya lalu lemas, dan pingsan dalam sumur.
Warga tidak berani langsung mengeluarkannya, karena takut adanya gas beracun. Warga mengetesnya dengan memasukkan ayam ke dalam sumur, dalam hitungan menit ayam itu pun mati. Evakuasi darurat dilakukan, menggunakan tali dipasang pengait oleh BPBD dan Damkar Empat Lawang. Alhasil jenazah kedua korban berhasil dievakuasi, sekitar pukul 20.30 WIB.
Kasus tewas saat membersihkan sumur, juga pernah terjadi di Kota Lubuklinggau, Jumay (2/6). Jumadi (50), tewas saat dapat upahan membersihkan sumur di rumah milik Teddy Wijaya, Perumahan Puri Marga Mulya, Blok G, Kecamatan Lubuklinggau Selatan II, Kota Lubuklinggau.
Korban bekerja mulai pukul 15.00 WIB. Korban turun ke dalam sumur, menggunakan tali tambang yang diikatkan pada sebatang kayu. Tak lama dari itu, pemilik sumur mendapati korban lemas dalam sumur. Warga tidak berani langsung menolong, karena mencium bau menyerupai gas beracun.
Evakuasi meminta pertolongan Tim SAR dan anggota Polsek Lubuklinggau Selatan I. Salah seorang petugas SAR, Rodi Rizki Juliansyah, yang masuk ke dalam sumur juga sempat pingsan. Petugas lain mencari tabung oksigen, langsung diberikan kepada Rodi.
Sehingga Rodi berhasil diselamatkan naik ke atas . Berulang kali petugas lain masuk ke dalam sumur, menggunakan masker dan tabung oksigen. Namun minta tarik keluar lagi, karena cepat kehabisan oksigen. 2 ekor ayam dimasukkan dalam sumur, langsung mati seketika.
Mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, pihak Damkar dan Basarnas mencoba evakuasi korban mengunakan jangkar. Akhirnya korban berhasil dievakuasi, sekitar pukul 21.06 WIB. Korban yang meninggal dunia, dibawa ke RS Siti Aisyah Lubuklinggau. (lid/air)