Dengan investasi dan komitmen pendanaan dari TikTok, perseroan tak perlu melakukan pendanaan untuk Tokopedia.
Perseroan juga akan menerima arus pendapatan yang berkelanjutan dari Tokopedia sepadan dengan skala dan pertumbuhan Tokopedia, dimana akan berkontribusi secara langsung pada EBITDA perseroan.
Hal ini juga, kata dia, akan membuat perseroan dapat mengambil keuntungan secara langsung atas pertumbuhan yang pesat dari industri e-commerce Indonesia dan perseroan dapat memfokuskan sumber daya dan modal kepada lini bisnis layanan on-demand.
Di mana berada di jalur yang tepat untuk mencapai EBITDA yang disesuaikan positif dalam kuartal empat 2023 dan financial technology perseroan, yang terus memiliki daya tarik yang kuat melalui aplikasi GoPay dan consumer lending bersama melalui kolaborasi dengan Bank Jago.
Sementara, Pembina UKM IKM Nusantara Sumsel, Andhy BR menyambut gembira TikTok Shop mau buka lagi, karena artinya ini bukan hanya membuka peluang beriklan yang lebih luas bagi UMKM, juga membuka kemitraan yang menjanjikan seperti sediakala.
“Ini menjadi penantian para UMKM online yang selama ini sudah memanfaatkannya. Apalagi saya akui TikTok Shop berdampak besar bagi omzet UMKM yang ada,” tegasnya. Platform ini meningkatkan visibilitas bisnis mereka.
Andhy juga berpendapat langkah TikTok Shop menjalin e-commerce lokal membuka peluang lebih besar bagi para pelaku UMKM menjual produk mereka secara online, dengan dukungan infrastruktur dan jangkauan pasar yang dimiliki oleh e-commerce yang ada.
“Harapan kami kemitraan ini mengakar dan memberikan manfaat nyata bagi UMKM di Indonesia." ujar Andhy. (fad/)