PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Untuk menekan harga menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024, Dinas Perdagangan masih terus mengintensifkan operasi pasar (OP) murah.
Di Desember ini, OP pada 9-12 Desember 2023 berlangsung di Pasar Alang-Alang Lebar, Pasar Lemabang, halaman Kantor Dinas Perdagangan Sumsel, dan Pasar Talang Betutu.
Pada OP yang berlangsung di halaman Kantor Disdag kemarin, dalam waktu 4 jam berlangsung, 10 ton beras yang dijual langsung ludes. "OP yang kita gelar ini merupakan upaya Pemprov Sumsel untuk menekan harga bahan pangan menjelang Natal 2023," ungkap Kepala Disdag Sumsel, Deva Octavianus Coriza, kemarin.
Menurutnya, kegiatan yang digelar Pemprov Sumsel melalui Dinas Perdagangan ini yang ke-7 kalinya dari rencana 8 operasi pasar murah. Rinciannya tahap I sudah digelar 4 kali yaitu 2 kali di Kantor Disdag, 1 kali masing-masing di wilayah Gandus dan Kenten. Tahap II di 4 titik yakni Pasar Alang-Alang Lebar, Lemabang, Kantor Disdag Sumsel, dan hari ini (12/12) Talang Betutu.
“Kegiatan ini sesuai arahan Pj Gubernur agar membanjiri Kota Palembang dengan kebutuhan pokok murah. Kita memasifkan operasi pasar ini menjelang momen Nataru yang biasanya harga sembako mengalami kenaikan. Setidaknya harga-harga sembako bisa stabil dan masyarakat terbantu sebab mereka bisa beli sembako dengan harga murah,” ujar dia.
Menurutnya, operasi pasar murah yang dilakukan selain menstabilkan harga juga untuk menekan inflasi di Sumsel. Harga sembako yang dijual di bawah harga pasar bahkan harga pengepul. “Kita jual beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) dengan harga Rp50 ribu per 5 kilogram, cabai merah keriting Rp65 ribu per kg, minyak goreng kemasan Rp15 ribu per liter, dan lainnya. Harga yang dijual ini merupakan harga dari distrbutor dan pengepul. Kami memutus mata rantai agar harganya bisa murah,” jelasnya.
Dalam setiap kegiatan, pihaknya menyediakan 10 ton beras dan total sudah 70 ton disalurkan pada setiap titik, gula pasir kisaran 20-50 dus (per dus 20 kg), minyak goreng 20-50 dus (per dus 24 liter), tepung terigu 20-50 dus (per dus 10 kg), cabai merah keriting 50 kg, bawang merah 30 kg, telur ayam 10 peti (1 peti 15 kg), dan lainnya.
“Kita bekerja sama dengan Bank Indonesia dan Bulog. Setelah ini kita harapkan ada operasi pasar murah kembali untuk membantu masyarakat dan menstabilkan harga pangan,” tambahnya. Anton, warga Bukit menyebut sembako murah yang dijual membantu dirinya menyetok kebutuhan pangan di keluarganya. Sebab harga sembako yang dijual murah bisa untuk kebutuhan selama dua pekan ke depan. “Di pasar harga beras lumayan mahal, cabai merah juga, jadi sekalian belanja ke sini karena bisa lebih hemat,” ungkapnya. (yun/fad)