Waspadai Penyakit Tifus Yang Kerap Menyerang Anak-anak, Ini Gejalanya

Selasa 05 Dec 2023 - 15:00 WIB
Reporter : berbagai sumber
Editor : Englia

SUMATERAEKSPRES.CO.ID-Salah satu penyakit yang perlu diwaspadai adalah  tifus atau demam tifoid.

 

Yup, tifus adalah penyakit yang umumnya ditandai dengan demam, sakit perut, mual, pusing, nyeri otot, sering buang air besar atau diare dan lain sebagainya. 

 

Tifus disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhi dan biasanya ditemukan pada makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri tersebut.

 

Tifus kerap menyerang anak-anak karena daya tahan tubuhnya belum optimal dibandingkan pada orang dewasa. 

 

Namun, bukan tidak mungkin tifus dapat terjadi pada orang dewasa.

 

BACA JUGA:Pusing Bisa Jadi Salah Satu Indikasi Alami Gejala aritmia

 

Definisi Tifus

 

Tifus atau typhoid adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhi pada tubuh penderitanya. 

 

Infeksi bakteri tersebut dapat menimbulkan berbagai macam keluhan, mulai dari demam, sakit perut, pusing, diare, nyeri otot, dan lain sebagainya.

 

Tifus adalah masalah kesehatan yang perlu ditangani sebaik mungkin. 

 

Pasalnya, penyakit tifus yang tidak ditangani dengan tepat akan berbahaya karena bisa mengakibatkan terjadinya komplikasi serius, seperti peradangan saluran pencernaan, pneumonia atau paru-paru basah, penurunan kesadaran, dan lain sebagainya.

 

Di samping itu, banyak orang awam menganggap bahwa tipes dan tifus adalah gangguan kesehatan yang sama. 

 

Memang, gejala tipes (typhus) dan tifus (typhoid) mirip. 

 

Tapi, dua jenis penyakit tersebut disebabkan oleh hal yang berbeda.

 

Tifus adalah penyakit yang diakibatkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhi dan ditularkan melalui makanan serta minuman. 

 

Sementara, tipes merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Rickettsia dan Orientia, penyebarannya pun melalui gigitan tungau atau kutu.

 

BACA JUGA:Nyamuk Wolbachia, Varian Aedes Aegypti yang Bisa Cegah DBD dan Demam Kuning, Ini Faktanya

 

Penyebab Tifus

 

Penyebab sakit tifus adalah infeksi bakteri Salmonella typhi. 

 

Bakteri tersebut dapat ditemukan pada makanan dan minuman.

 

Selain itu, ada beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko terjadinya tifus pada seseorang, di antaranya:

 

-Anak-anak berusia di bawah 10 tahun.

 

-Memiliki daya tahan tubuh yang lemah.

 

-Hidup di lingkungan yang tidak terjaga kebersihannya.

 

-Tidak mencuci tangan sebelum makan.

 

-Menggunakan toilet umum yang sudah terkontaminasi oleh bakteri.

 

-Memasak makanan tanpa mencuci bahan-bahan yang digunakan dengan baik.

 

-Menggunakan alat makan bersama-sama dengan penderita tifus.

 

-Bepergian ke negara dengan akses air bersihnya yang terbatas.

 

BACA JUGA:Kasus DBD Meningkat di Musim Hujan

 

 

Gejala Tifus

 

Lama waktu inkubasi bakteri Salmonella typhi yang menjadi penyebab tifus ini yaitu sekitar 3 sampai 60 hari. 

 

Setelah itu, gejala tifus baru akan timbul dan dapat dirasakan oleh penderitanya.

 

Selain itu, orang awam terkadang sulit untuk membedakan penyakit tifus dengan DBD karena memiliki gejala yang serupa. 

 

Maka dari itu, perlu mengetahui gejala tifus lebih lanjut agar dapat membedakannya dengan penyakit DBD. Adapun beberapa gejala tifus yang perlu diketahui di antaranya:

 

-Demam dalam kurun waktu lama, selain itu, suhu tubuh saat demam akan meningkat secara bertahap dan perlahan.

 

-Mengalami gangguan pencernaan, bisa sembelit atau susah BAB, diare, atau sakit perut.

 

-Nyeri sendi dan otot.

 

-Hilangnya nafsu makan.

 

-Mual dan muntah.

 

-Pusing atau sakit kepala.

 

-Tubuh terasa sangat lemas.

 

BACA JUGA:Dinkes Kota Palembang Bagikan Larvasida di Lokasi Terjangkit DBD

 

Pengbatan Tifus

 

Apabila terindikasi terjangkit penyakit tifus, dokter akan melakukan pemeriksaan medis terlebih dahulu sebelum mengambil langkah pengobatan. 

 

Beberapa pemeriksaan medis yang dilakukan oleh dokter sebagai langkah diagnosis tifus adalah sebagai berikut:

 

-Wawancara medis: dokter akan menanyakan berbagai macam hal yang dirasakan oleh pasien.

 

-Pemeriksaan fisik: dokter memeriksa fisik pasien, mulai dari suhu tubuh, ruam pada kulit, pembesaran pada perut, dan lain sebagainya.

 

-Uji laboratorium: dokter akan mengambil sampel darah serta tinja pasien lalu menganalisisnya pada laboratorium untuk memeriksa keberadaan bakteri Salmonella typhi pada tubuh pasien.

 

Setelah pasien sudah dipastikan mengalami tifus, dokter kemudian akan meresepkan obat antibiotik sebagai langkah pengobatannya. 

 

Pengobatan tifus ini dapat dilakukan dengan cara rawat jalan atau rawat inap tergantung dari tingkat keparahannya.

 

Selain itu, dokter akan menyarankan pasien untuk menjaga kebersihan dan merekomendasikan menu makanan yang baik untuk penderita tifus. 

 

Dokter juga akan menjelaskan beberapa pantangan sakit tifus, seperti hindari mengonsumsi makanan mentah, melakukan aktivitas berat, dan minum air secara sembarangan.(berbagai sumber)

 

 

 

Kategori :