PALEMBANG, SUMATERAEKSPRESID - Aksi petenis nomor satu dunia, Novak Djokovic yang menolak tes doping mendapatk kecaman oleh insan olahraga.
Nole sapaan karib Djokovic memproters kebijakan untuk melakukan tes doping 90 menit sebelum bertanding saat dirinya berlaga di perempat final Piala Davis menghadapi Cameron Norrie dari Inggris pada pertengahan bulan November lalu.
Marc Madiot Manager tim balap sepeda Prancis salah satu insan olahraga yang bersuara lantang mengecam
Tindakan Djokovic. Menurut Marc, Djokovic sepantasnya dihukum karena menolak melakukan tes doping. “Seharusnya Djokovic mendapatkan hukuman dari badan anti doping dunia (Wada),” kecam Marc.
BACA JUGA:Timnas Malaysia Melonjak, Indonesia Turun satu Peringkat
BACA JUGA:Waduh Timnya Apes, Rashford Malah Jalan-Jalan
Marc juga tidak mempermasalahkan waktu pengambilan sampel darah atau urine sebelum atau sesudah pertandingan.
“Itu adalah tugas anti doping dan seharusnya Djokovic dihukum. Di balap sepeda, atlet balap sepeda merupakan objek yang harus dites dari unsur doping. Jika anda positif doping maka harus dihukum sesuai dengan aturan yang berlaku,” lanjut Marc yang mantan atlet balap sepeda Prancis itu dengan keras.
Namun Djokovic punya alasan lain mengapa dirinya tidak mau tes doping. “Saya tidak percaya mereka bisa membuat keputusan dengan menerapkan aturan tes doping dilakukan 90 menit sebelum bertanding."
"Dalam 20 tahun karir saya, itu tidak pernah terjadi 90 menit sebelum bertanading. Saya memang rutin melakukan kontrol doping secara berkala,” ucap Djokovic.
Peraih 24 gelar grand slam itu menyangkal dirinya menolak untuk tes doping. “Saya sudah tes doping ratusan kali tidak masalah bagi saya tapi 90 menit sebelum bertanading itu yang menjadi masalah. Namun saya melihat aturan ini tidak masuk akal dan berharap itu bisa dirubah. Silahkan ambil sampel darah dan urine saya,” harap Djokovic.
BACA JUGA:Beda Kasta, Real Madrid Tetap Waspada
BACA JUGA:Pemulihan 10 Bulan, Gavi Lewatkan Piala Euro 2024
Aksi yang dilakukan Djokovic tersebut mendapatkkan simpati dari mantan juara Wimbledon, Marion Bartoli dari Prancis. menurutnya tes doping yang dilakukan sebelum pertandingan akan menggangu keseimbangan tubuh saat bertanding.
“Memang ada kesepakatan aturan tes doping dilakukan setelah pertanadingan. Jika dilakukan sebelum pertandingan makan ada efek dehidrasi akibat tes doping tersebut. Bukan itu saja konsentrasi air kencing biasanya akan menggangu hasil tes doping,” kata Marion Bartoli.