BANYUASIN - Memanfaatkan lahan kosong 1 hektare di Kelurahan Kayu Are Kuning Kecamatan Banyuasin III, Banyuasin, Fauzi, petani milineal memilih menanam melon.
"Manfaatkan lahan kosong, kita bangun enam green house untuk nanam buah melon, " kata Fauzi.
Fauzan mempersiapkan sekitar enam ribu lima ratus bibit melon. "Bibit spesial kita datangkan langsung dari luar negeri," jelasnya.
Penanaman perdana bibit buah melon ini langsung dilakukan Ketua DPRD Sumsel RA Anita Noeringhati, Ketua DPRD Banyuasin Irian Setiawan, tokoh masyarakat Banyuasin H Slamet Somosentono, Kepala Dinas Pertanian Sarif serta tamu undangan lainnya.
"Buah melon yang memiliki manis luar biasa itu, akan panen sekitar 70 hari, "katanya.
Istimewanya buah melon ini tidak hanya satu kali panen. Tapi bisa sampai tiga atau empat kali panen. "Diperkirakan panen pertama awal Februari 2024 mendatang, " ujarnya.
Lokasi penanaman buah melon ini dapat dijadikan tempat wisata bagi para pengunjung. "Masyarakat bisa datang ke sini, untuk berwisata buah, " tukasnya.
Selain itu, lanjutnya, dapat menyerap tenaga kerja lokal. ‘’Untuk membuat kebun melon ini kita akan mengajak petani yang ada di sekitar lokasi kebun melon,’’ ujarnya.
Diperkirakan harga jual buah melon itu nantinya sekitar Rp20 ribu hingga Rp30 ribu/kg.
"Kita akan jual buah melon ini. Tentunya usaha ini bisa menjadi mata pencarian, "imbuhnya.
Diakuinya untuk saat ini dia menggunakan uang pribadi, sehingga program ini dapat terlaksana sukses.
‘’Memanfaatkan lahan kosong dengan beragam kegiatan positif seperti menanam sangat besar manfaatnya.
Karenanya saya sangat mendukung program pemerintah yaitu Gerakan Sumsel Mandiri Pangan, gerakan tanam sayur mayur dan lain sebagainya,’’ pungkasnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Sumsel R.A. Anita Noeringhati mendukung adanya green house buah melon ini. " Ini dapat dijadikan destinasi wisata,’’ katanya.(qda/)