PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Lembaga Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu), menggelar seminar di Aula DPD RI Provinsi Sumsel, Rabu (22/11). Dalam rangka jelang Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Lazismu, pada 24 – 26 November 2023 mendatang di Asrama Haji, Palembang.
Seminar pra-rakernas ini tema “Sinergisitas Program Pemerintah-Perusahaan, Perguruan Tinggi, dan NGO dalam Upaya Pengentasan Kemiskinan untuk Pencapaian SDGs”. Diinisiasi Lazismu Provinsi Sumsel bekerja sama dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Palembang dan DPD RI Perwakilan Sumsel.
Seminar dibuka Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumsel, Ridwan Hayatuddin, SH, MH. Rektor Universitas Muhammadiyah Palembang Dr. Abid Djazuli, SE, MM, mengatakan semakin tinggi peran perguruan tinggi dalam masyarakat, semakin cepat penurunan angka kemiskinan.
“Apalagi dengan 173 Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTMA) di Indonesia, potensi untuk membantu pengentasan kemiskinan dapat dimaksimalkan,” ucap Abid. Saat ini, program pemerintah Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), dosen dan mahasiswa terlibat langsung dalam upaya pengentasan kemiskinan melalui program “Kewirausahaan” yang terus ditingkatkan.
Bahkan 2 tahun terakhir, Universitas Muhammadiyah Palembang secara langsung terlibat dalam upaya penurunan stunting di Sumsel. “Semoga kegiatan ini dapat memberikan rekomendasi yang baik untuk merumuskan kebijakan percepatan pengentasan kemiskinan demi terwujudnya cita-cita pembangunan nasional,” kata Abid, dalam sambutannya.
Sebelumnya, Ketua PWM Sumsel, Ridwan Hayatuddin, SH, MH, menyampaikan melalui seminar ini diharapkan peserta dapat memperoleh pemahaman yang mendalam tentang pentingnya sinergitas program berbagai pihak dalam upaya pengentasan kemiskinan untuk pencapaian SDGs.
Selain itu, peserta seminar juga dapat memperoleh informasi dan inspirasi tentang berbagai upaya yang telah dilakukan oleh berbagai pihak dalam upaya pengentasan kemiskinan, membantu menuju Indonesia Emas 2045. “Semoga ke depan terus akan terbangun sinergi yang saling memberi manfaat bagi umat antara Muhammadiyah, pemerintah, perusahaan, dan masyarakat dengan memberikan kepercayaan penuh dalam pengelolaan dana zakat kepada Lazismu,” imbuhnya.
Ketua Lazismu Sumsel, Haris Jumadi mengatakan kegiatan ini dilakukan supaya pemerintah dan stakeholder terkait bisa bersinergi, terhadap persoalan sosial yang ada di masyarakat. Sekaligus mencari solusi bersama atas kondisi yang ada.
Bukan hanya itu saja, tentu pemerintah dan lembaga zakat yang ada ini juga tentu memiliki program dalam upaya menyelesaikan persoalan sosial tersebut. "Karena itu, perlu ada sinergi serta saling support dan mendukung satu sama lainnya. Bukan saling buat program yang tanpa ada target penyelesaian ataupun juga mengurangi kesenjangan sosial yang ada di masyarakat saat ini," ulasnya.
Untuk di Sumsel ini, pihaknya dalam waktu dekat akan melakukan pemetaan dan duduk bersama membahas semua hal yang ada di masyarakat sekarang ini. Contohnya di Kota Palembang, titik yang banyak anak jalanan, pengemis dan persoalan sosial lain tersebut. “Persoalan sosial ini ada di depan mata,” tegasnya.
Namun sayangnya, tidak ada yang peduli. Acuh tak acuh dengan kondisi yang ada. Persoalan ini tidak bisa diselesaikan dengan tuntas oleh pemerintah saja. "Kedepan persoalan sosial yang ada tadi bisa bagi tugas. Seperti pemerintah mulai dari penertiban, kita dari Lazismu dan juga lembaga zakat lainnya mengambil peran di pembinaan. Bisa juga dalam bentuk bantuan langsung, sehingga mereka bisa hidup mandiri dan terlepas dari persoalan sosial tersebut," harapnya.
Kepala Badan Kesbangpol Sumsel, HM Alfajri Zabidi, menyambut baik sekaligus memberikan apresiasi gelaran seminar ini . Persoalan sosial dan kemiskinan yang ada saat ini, bukan hanya kewajiban dari pemerintah semata. Namun juga semua kalangan, terutama yang terkait penyelesaian persoalan dimaksud. “Untuk itu peranan lembaga zakat menjadi satu hal krusial dalam bagian dan upaya pengentasan kemiskinan dan persoalan sosial lainnya di masyarakat,” tuturnya. (afi/air/)