MANILA – Ronde kedua kualifikasi Piala Dunia 2026 memang digelar dengan sistem home-away.
Tapi jika tidak ada perubahan pada pola sistem bertahan dan menyerang, tim nasional (Timnas) Indonesia tampaknya akan sulit untuk lolos ke ronde ketiga.
Apalagi, hanya juara grup dan runner-up yang berhak melangkah ke babak ketiga tersebut.
Lemahnya barisan pertahanan dan skuad menyerang Indonesia terlihat saat melawan Filipina di Rizal Memorial Stadium, Manila, Selasa (21/11) malam.
Pertandingan baru berjalan 23 menit, gawang Timnas Indonesia sudah dibobol pemain lawan, Patrick Reichelt.
BACA JUGA:Harapan Pupus, Timnas U-17 Minta Maaf
BACA JUGA:Timnas Indonesia U-17 Bukan Terburuk Dalam Sejarah Piala Dunia U-17. Ternyata Ini Negara yang Jauh Lebih Buruk
Kemudian, lemahnya barisan menyerang terlihat jelas pada pertandingan babak pertama.
Sepanjang 45 menit, tidak ada shot on target tercipta ke gawang Filipina. Indonesia baru bisa mencetak gol pada menit ke-70 lewat tendangan Saddil Ramdani.
Hasil seri 1-1 membuat Indonesia masih berada di posisi juru kunci dengan torehan satu poin.
Pelatih tim nasional Indonesia Shin Tae-yong (STY) mengungkapkan, tidak mudah bermain di lapangan artifisial.
BACA JUGA:FIX TERSINGKIR! Timnas Indonesia U-17 Tidak Lolos ke Babak 16 Besar Piala Dunia U-17 2023
BACA JUGA:HARI INI! Penentuan Nasib Timnas Indonesia U-17. Menurutmu, Lolos atau Tidak ke16 Besar Piala Dunia U-17?
Apalagi, kondisi rumput sintetis di Rizal Memorial Stadium kurang baik. Para pemain Indonesia biasa bermain di rumput alami.
’’Kami habis menempuh perjalanan panjang dari Iraq. Ditambah, lapangan tidak familier dengan kami,’’ kata STY usai pertandingan.
STY berterima kasih karena seluruh pemain sudah bekerja keras dan berhasil meraih hasil imbang dalam pertandingan tersebut.
Pelatih asal Korea itu tidak menampik permainan anak-anak asuhannya sangat buruk pada babak pertama. Koordinasi dan komunikasi antar pemain tidak berjalan bagus.
BACA JUGA:Ikut Berlatih Bersama Timnas Indonesia U-17, Sinyal Amar Brkic Dturunkan Malam Ini Lawan Panama U-17
BACA JUGA:FIFA Rilis Ranking Terbaru, Timnas Indonesia Naik Peringkat karena Hal Ini. Simak Posisinya !
Menurutnya, hal itu karena pemain Timnas Indonesia masih berusaha beradaptasi dengan kondisi lapangan.
’’Di babak kedua, kami mengubah sistem permainan dan terbukti kami bisa bermain lebih baik,’’ beber STY.
Meski baru mendapatkan satu poin dari dua laga awal ronde kedua, STY optimistis peluang Indonesia untuk melangkah ke fase berikutnya masih terbuka.
Sebab, tiga dari empat pertandingan tersisa di ronde kedua bakal digelar di Indonesia. Dan itu artinya timnas akan jadi tuan rumah.
’’Kami sangat baik ketika bermain di kandang. Kami harus berpikir positif. Saya optimistis bisa menyapu bersih semua laga kandang dengan kemenangan,” pungkas STY. (*/)