3 Cara Menghitung Usia Kehamilan dan Hari Perkiraan Lahir sang Buah Hati

Rabu 22 Nov 2023 - 12:10 WIB
Reporter : berbagai sumber
Editor : Englia

SUMATERAEKPRES.ID-Setiap calon mama pasti ingin mengetahui usia kehamilan guna menjadwalkan waktu pemeriksaan rutin kehamilan serta membantu menentukan hari perkiraan lahir (HPL) sang buah hati. 

 

Sebelum membahas cara menghitung usia kehamilan,  sangat penting untuk mengenali pengertiannya ya mom. 

 

Usia kehamilan adalah periode yang dihitung dari waktu ketika terjadinya pembuahan di dalam rahim hingga waktu kelahiran. 

 

Intinya, usia kehamilan dihitung dari hari pertama haid terakhir (HPHT), bukan berdasarkan hari pertama janin berkembang.

 

Umumnya, perhitungan usia kehamilan dilakukan berdasarkan hitungan minggu dan dibagi menjadi tiga trimester. 

 

Trimester pertama adalah usia kehamilan 0–12 minggu.

 

Trimester kedua adalah usia kehamilan 13–27 minggu.

 

Trimester ketiga adalah usia kehamilan 28–40 minggu.

 

BACA JUGA:9 Tanda Kehamilan Yang Sering Tak Disadari Oleh Wanita, Terlebih yang Nomor 5

 

Berbagai Cara Menghitung Usia Kehamilan

 

Ada tiga cara menghitung usia kehamilan yang umum dilakukan, yaitu berdasarkan perhitungan hari pertama haid terakhir (HPHT), perhitungan tanggal ovulasi, serta pemeriksaan USG. 

 

1. Perhitungan Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT)

 

Cara pertama menghitung usia kehamilan adalah dengan  memantau hari pertama haid terakhir (HPHT). 

 

Cara menghitung usia kehamilan ini dianggap efektif bagi wanita yang memiliki siklus menstruasi teratur, yaitu selama rata-rata 28 hari.

 

Pada dasarnya, minggu pertama kehamilan dapat ditentukan dengan menambahkan 7 hari dari tanggal hari pertama haid terakhir. 

 

Misalnya, jika hari pertama haid terakhir jatuh pada tanggal 19 November 2023, maka minggu pertama kehamilan ibu diperkirakan pada tanggal 26 November 2023.

 

Selain itu, perhitungan HPHT ini juga dapat membantu memperkirakan HPL dengan menggunakan rumus Naegele, yaitu:

 

Rumus Naegele = (Tahun HPHT + 1), (hari HPHT + 7), dan (bulan HPHT - 3)

 

Misalnya, jika HPHT ibu pada tanggal 19 November 2023, maka contoh perhitungan HPL menggunakan rumus Naegele adalah sebagai berikut:

 

19 November 2023 + 1 tahun = 19 November 2024.

 

19 November  2024 + 7 hari = 26 November 2024.

 

26 November 2024 - 3 bulan = 26 Agustus 2024.

 

Berdasarkan rumus di atas, maka estimasi HPL bayi jatuh pada tanggal 26 Agustus 2024.

 

BACA JUGA:Fakta dan Mitos Seputar Eating Behavior pada Ibu Hamil

 

2. Perhitungan Tanggal Ovulasi

 

Cara menghitung usia kehamilan kedua  adalah dengan memantau tanggal ovulasi atau masa pelepasan telur. 

 

Proses ovulasi biasanya terjadi 2 minggu setelah hari pertama menstruasi terakhir. 

 

Misalnya, jika hari pertama menstruasi terakhir ibu tanggal 10 November 2023, prediksi minggu pertama kehamilan dimulai pada tanggal 24 November 2023.

 

3. Pemeriksaan USG

 

Agar mengetahui usia kehamilan dengan lebih akurat, sebaiknya calon mama mengunjungi dokter spesialis kandungan. 

 

Sehingga dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik serta USG transvaginal untuk menentukan usia kehamilan yang tepat dan akurat, terutama jika dilakukan pada masa awal kehamilan. 

 

Sebab, pada minggu pertama kehamilan, janin cenderung tumbuh dan berkembang dengan kecepatan yang sama.

 

Tapi  seiring bertambahnya usia, tingkat pertumbuhan dan perkembangan janin bisa berbeda-beda pada setiap orang. 

 

Karenanya, pemeriksaan USG yang dilakukan pada trimester akhir kehamilan biasanya ditujukan untuk memantau proses tumbuh kembang janin, bukan untuk menentukan usia kehamilan lagi.

 

BACA JUGA:Klinik Bayi Tabung Hasilkan 421 Kehamilan, Lahirkan Lebih Dari 215 Bayi

 

Manfaat menghitung usia kehamilan

 

1. Bisa Menjadwalkan Waktu Pemeriksaan Rutin

 

Manfaat pertama dari menghitung usia kehamilan yang pertama adalah dapat membantu menjadwalkan waktu pemeriksaan rutin kehamilan.

 

Salah satunya adalah dengan menjalani pemeriksaan USG kandungan. 

 

Idealnya, pemeriksaan USG kandungan dilakukan saat kehamilan telah memasuki usia 6 minggu.

 

Pemeriksaan USG kandungan merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui perkembangan dan pertumbuhan janin di dalam rahim. 

 

Pemeriksaan yang dilakukan sebelum memasuki usia kehamilan 11 minggu juga dapat mengidentifikasi adanya kehamilan kembar.

 

Di samping  itu, mengetahui usia kehamilan juga bisa membantu dokter dalam menentukan jadwal pemeriksaan kadar serum AFP (alpha fetoprotein) yang bertujuan untuk mengidentifikasi risiko bayi cacat lahir (kelainan kongenital). 

 

Umumnya, waktu pemeriksaan kadar serum AFP yang ideal adalah saat usia kehamilan memasuki minggu ke-12 hingga ke-14.

 

 

2. Memperkirakan Hari Perkiraan Lahir (HPL)

 

Manfaat lain mengetahui usia kehamilan juga dapat membantu menentukan hari perkiraan lahir (HPL). 

 

HPL penting untuk diketahui untuk membantu dokter dalam mengidentifikasi kelahiran prematur ataupun postmatur.

 

Hal ini  juga bisa membantu ibu untuk mempersiapkan diri sebelum menghadapi proses persalinan. 

 

Misalnya, saat mendekati HPL, ibu dapat melakukan senam hamil dan latihan teknik pernapasan saat melahirkan yang tepat agar proses persalinan dapat berjalan dengan lancar nantinya.

 

BACA JUGA:Ini 3 Alasan Calon Mama Sebaiknya Pilih Metode Persalinan ERACS

 

3. Menentukan Metode Persalinan

 

Salah satu manfaat menghitung usia kehamilan yang tidak kalah penting adalah dapat membantu merencanakan dan menentukan metode persalinan.

 

Jadi, calon mama dapat menentukan proses persalinan yang diinginkannya  baik secara normal (pervaginam) maupun operasi caesar. (berbagai sumber)

 

 

 

Kategori :