Liam Then
Mari berandai-andai seperti ini, kita anggap Pemprov Kaltim punya BUMD yang cawe-cawe di bidang batubara dan Sawit, 51 persen tingkat kepemilikannya diseluruh wilayah Kaltim. Dan kita anggap juga Gubernurnya maniak infrastruktur, visioner berani yang pandai bisnis. Duit didapat, untuk bangun kelokan jaringan jalan provinsi dari pedalaman sampai pesisir, di dekat pesisir, bangun pelabuhan super besar kapasitas 1jt TEUS, didekatnya sekalian bangun kompleks kaplingan industri (pemiliknya Pemda) , pelaku yang tertarik masuk tinggal sewa, beberapa bolehlah dikasih gratis, tergantung sumbangsihnya kepada penyediaan lapangan kerja buat masyarakat setempat atau Kaltim pada umumnya. Karena punya banyak duit hasil batu bara dan sawit, didekat kaplingan industri di pelabuhan 1jt TEUS milik BUMD itu,layanan supply energi dan tenaga listrik,pun Pemda pegang lewat BUMD yang punya usaha pembangkit listrik, bonus diskon bisa diberikan kepada industri yang mau masuk, karena batu bara praktis punya dan gali sendiri, beban diskon tidak terasa,bisa diatur tetap untung,biarpun tipis, industri jadi senang, lokasi ready, energi murah, pelabuhan ready. Pemda,Pemprov senang, industri Kaltim berkembang, pabrik baru bermunculan, karena dari pelabuhan lokasi industri, sampai energi,lapangan kerja muncul tak putus-putus, ekonomi buncah gemuk menggeliat.
*) Dari komentar pembaca http://disway.id