*China Pastikan Tiga Gelar
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRESID - Turnamen bulutangkis, Kumamoto Master 2023 menjadi milik China. Negeri Tiara Bambu ini sudah memastikan tiga gelar pada ajang yang dulu bernama Jepang Master berlevel 500. Nomor ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran terjadi all Chinesse final. Mereka bisa menambah gelar karena menempatkan wakil di nomor tunggal putra dan tunggal putri.
BACA JUGA:Kejutan dari Pemain Kualifikasi Tuan Rumah
BACA JUGA:Tantang Zhang Biwen di Semifinal
Dari nomor tunggal putri, Indoenesia meloloskan Gregoria Mariska Tunjung ke final setelah menyingkirkan Zhang Biewen dari Amerika Serikat secara straight set dengan skor 21—12 dan 21-13. Di final Gorgi sapaan karib Gregoria akan menantang juara Olimpiade 2020, Chen Yu Fei dari Cina.
Chen Yu Fei sendiri lolos ke final setelah menumbangkan unggulan pertama An See Young dari Korea Selatan 21-18, 22-20, dan 21-8.
Gorgi dan Chen sudah 12 kali bertemu, namun Gorgi hanya bisa menang 2 kali dan 10 kali kalah. Kemenangan terakhir Gorgi pada World tour final pada 7 Desember 2022 dengan skor 2-1. Selain itu finl Kumamoto Master menjadi final keempat bagi Gorgi selama karirnya. Pemain asal Wonogiri ini tiga kali ke final namun hanya sekali bablas menjadi juara yakni Spanyol Master 2023. Di final Gorgi menumbangkan pebulutangkis India, Pusarla Venkata Sindhu.
BACA JUGA:Fantastis, Total Hadiah BWF World Tour Final Rp37 Miliar
BACA JUGA:Tiga Ganda Putra Langsung Tumbang
Sedangkan di nomor tunggal putra, Victor Axelsel akan ditantanng wakil China, Shi Yu Qi. Axelsel lolos ke final setelah menyingkirkan Takuma Obayashi dengan skor 21-7 dan 21-13 sedangkan Shi Yu Qi mengalahkan wakil Taiwan, Chou Tie Chen 21-15 dan 21-16.
Dari nomor ganda putra, China dengan perkasa menempatkan dua wakilnya di final He Ji Ting/Ren akan menantang seniornya Liu Yu Cheng/Ou Yi Xuan. Begitu juga di nomor ganda putri, Zhang Shu/Zheng Yu akan menghadapi juniornya Shang Su/Ning Tan. Sedangkan di nomor ganda campuran unggulan pertama asal China akan menantang kompatriotnya Huang Dong Ping/Feng Yan Zhe. (*)