JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - Salah satu fokus utama dari pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka adalah pengembangan sektor perumahan di pedesaan dan perkotaan, khususnya untuk masyarakat milenial (27-42 tahun), generasi Z (<=26 tahun), dan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Panangian Simanungkalit, Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, menyampaikan bahwa dari 17 program prioritas pasangan tersebut, 8 di antaranya termasuk dalam kategori hasil terbaik cepat (best result fast) yang akan dilaksanakan dalam periode 2024 – 2029, dengan sektor perumahan menjadi salah satunya.
Program nomor 11 dari pasangan calon ini bertujuan untuk menjamin hidup berkualitas dengan sanitasi terjangkau bagi masyarakat perdesaan dan perkotaan yang membutuhkan.
Panangian menekankan bahwa sektor perumahan merupakan prioritas utama, termasuk program infrastruktur desa dan kelurahan, bantuan langsung tunai, serta penjaminan ketersediaan rumah murah bersanitasi baik, terutama bagi kalangan milenial, generasi Z, dan masyarakat berpenghasilan rendah.
BACA JUGA:Pasangan Prabowo-Gibran, Menjawab Tantangan Kekinian untuk Pemilih Muda
Simanungkalit menegaskan bahwa pasangan calon ini tidak hanya memperhatikan kalangan milenial dan generasi Z, tetapi juga sangat memperhatikan masyarakat berpenghasilan rendah.
Pasangan ini berkomitmen untuk membangun atau merenovasi 40 rumah per desa/kelurahan setiap tahunnya, dengan target keseluruhan mencapai 2 juta rumah mulai tahun kedua.
Untuk mengatasi masalah ketersediaan hunian di Indonesia, Prabowo-Gibran berencana membangun 500.000 rumah tapak dan 500.000 hunian vertikal di perkotaan, yang diharapkan akan menciptakan 4,6 juta lapangan kerja.
Simanungkalit menyebutkan bahwa untuk merealisasikan target tersebut, diperlukan anggaran sekitar Rp101 triliun per tahun.
BACA JUGA:Politik Santuy dan Santun, Cara Prabowo-Gibran Menarik Simpati Anak Muda
Untuk pendanaan sebesar ini, Prabowo-Gibran berkomitmen kuat untuk meningkatkan anggaran dalam mengatasi backlog perumahan atau kesenjangan antara jumlah rumah yang dibangun dan jumlah yang dibutuhkan masyarakat.
Menanggapi isu ini, Panangian menyoroti bahwa potensi pemasukan negara dari pendapatan non-pajak belum optimal dan Prabowo-Gibran akan berhati-hati dalam mengelolanya, terutama dalam hal yang berkaitan dengan korporasi, untuk menjaga daya tarik investasi.
Selain program perumahan, terdapat 16 program prioritas lainnya yang diusung oleh Prabowo, termasuk mencapai swasembada pangan, memberantas kemiskinan, memberantas korupsi, memperkuat pertahanan negara, mencapai swasembada air, mencapai swasembada energi, menyempurnakan penerimaan keuangan negara, menjamin ketersediaan pupuk, benih, dan pestisida, melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi, memberantas narkoba, melanjutkan pemerataan ekonomi, memperkuat pendidikan, sains, dan teknologi, melakukan reformasi politik, hukum, dan birokrasi, menjamin pelestarian lingkungan hidup, serta melestarikan seni budaya, peningkatan ekonomi kreatif, dan prestasi olahraga.
Prabowo-Gibran juga memiliki 8 Program Hasil terbaik Cepat, yang mencakup pemberian makan siang dan susu gratis di sekolah dan pesantren, peningkatan produktivitas lahan pertanian, program kartu kesejahteraan sosial, pembangunan infrastruktur desa, bantuan langsung tunai, penyediaan rumah murah bersanitasi baik, pemeriksaan kesehatan gratis, pembangunan sekolah unggul terintegrasi, dan peningkatan gaji aparatur sipil negara.