Penyebab Kematian Prajurit Raider Masih Menunggu Hasil Otopsi

Kamis 16 Nov 2023 - 16:12 WIB
Reporter : Rian Sumeks
Editor : Rian Sumeks

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID  - Pertanyaan tentang penyebab kematian Prajurit Yonif Raider 200/BN Prada Jefriando Simatupang (23), warga Jl Panca Usaha Kelurahan 5 Ulu, Seberang Ulu I, masih menjadi teka-teki.

Ayah korban, El Simatupang, mengambil langkah hukum karena menduga adanya penganiayaan yang melibatkan warga sipil.

Pada Rabu (15/11) malam, jasad Jefriando menjalani otopsi di RS Bhayangkara M Hasan untuk mengungkap rahasia di balik kematiannya.

"Proses otopsi sudah dilakukan semalam (Rabu, 15/11) di RS Bhayangkara M Hasan. Pelaksanaan otopsi dimulai pukul 20.30 WIB hingga selesai. Dalam proses tersebut, hadir pihak kepolisian, Pomdam II/Swj, Den Inteldam II/Swj, dan tim advokat yang kita siapkan," ujar ayah korban, L Simatupang, pada Kamis (16/11).

BACA JUGA:Prajurit Raider Tewas, Orang Tua Minta Usut

BACA JUGA:Ratu Dewa dan Jenderal TNI Dorong Pembangunan 100 Tangki di Kemang Agung Palembang

Tentang hasil otopsi, ayah korban menyatakan masih menunggu informasi dari RS Bhayangkara M Hasan.

Menurut informasi yang diterima keluarga, hasilnya akan diketahui dalam 1-2 hari ke depan. Meski demikian, L Simatupang menduga keterlibatan warga sipil dalam kasus ini.

"Dugaan ini muncul karena seorang rekan sejawat Jefriando bernama S telah diamankan oleh Den Intel Kodam II/Swj di Lebong Siarang."

"Oleh karena itu, patut diduga kejadian ini melibatkan warga sipil. Namun, untuk kepastiannya, kita masih menunggu hasil penyelidikan gabungan dari Polisi dan Pomdam II/Swj," ungkapnya.

BACA JUGA: Komisi I DPR Setujui Jenderal TNI Agus Subiyanto sebagai Panglima TNI, Agus akan Usung TNI PRIMA. Apa itu?

BACA JUGA:Tekuni Lari, Ingin Menjadi TNI Penjaga NKRI

Sementara itu, kakak korban, Erwin, mengungkapkan bahwa ada warga sipil yang menghapus isi pesan di ponsel adiknya.

Informasi ini diperoleh setelah mendengar bahwa warga sipil dan seorang anggota TNI berinisial S diamankan oleh Den Intel Kodam II/Swj. Erwin menduga bahwa beberapa pesan terakhir di ponsel adiknya telah dihapus oleh warga sipil tersebut.

"Curiga ini muncul karena keduanya diamankan bersamaan dengan HP milik adik kami. Mungkin isi pesan dan percakapan terakhir Jefriando dihapus oleh warga sipil. Itulah dugaan kami," jelas Erwin.

Sementara di rumah duka, kerabat dan keluarga dari Kota Palembang dan provinsi lain berdatangan. Kondisi korban membuat mereka terpukul, sementara rencananya, Jefriando akan dimakamkan di TPU khusus Nasrani di kawasan Talang Jambe.

Kategori :