JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan dini cuaca yang berlaku 15-17 November. Peringatan dini itu dikeluarkan terkait adanya Bibit Siklon Tropis TD 17W yang terpantau di Samudra Pasifik utara Papua.
Kepala BMKG Prof Ir DWIKORITA KARNAWATI, M.Sc PhD, mengatakan memantau bibit siklon tersebut berkecepatan angin maksimum 20 knot dan bertekanan 1.007 hPa. Bibit siklon itu bergerak ke arah barat-barat laut dan berpotensi menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan dalam kategori rendah.
“BMKG merilis peringatan dini hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang mulai Rabu (15/11) sebanyak sembilan daerah dari 17 kabupaten kota di Sumsel diprediksi akan dilanda hujan deras,” ujarnya.
Prakiraan cuaca berbasis dampak hujan lebat di wilayah Sumatera Selatan level waspada berlaku, Kamis (16/11) pukul 07.00 WIB hingga Jumat (17/11) pukul 07.00 WIB. Untuk hari ini (16/11) cuaca diprediksi sebagian besar hujan dengan intensitas sedang hingga deras.
BACA JUGA:Libur Akhir Tahun Makin Dekat! Ini Rekomendasi Destinasi di Indonesia dengan Cuaca Dingin
BACA JUGA:Waspada Oli Mesin Menguap dan Performa Mesin Terganggu Akibat Macet dan Cuaca Panas
“Hujan diprediksi bakal turun di hampir semua kabupaten kota di Sumsel dengan waktu yang berbeda di setiap kabupaten kota,” tuturnya.
Bahkan sejumlah daerah di prediksi hujan petir. Seperti Muara Enim, Musi Rawas, Musi Rawas Utara, Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, OKU, OKU Selatan, OKU Timur dan Palembang. Untuk potensi hujan lebat juga dapat terjadi di wilayah Kabupaten Banyuasin meliputi Air Saleh, Air Kumbang, Muara Padang, Banyuasin I, Muara Telang, Banyuasin II, Pulau Rimau dan Muara Sugihan. Kemudian, Kabupaten Musi Banyuasin di daerah Lalan serta. Kabupaten Ogan Komering Ilir diprediksikan di Pangkalan Lapam dan Air Sugihan.
Esok harinya, Jumat (17/11), peringatan dini hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang tetap berlaku di Sumatera Selatan. Ia juga mengatakan dampak hujan tersebut akan membuat sulit mengendarai kendaraan di jalanan. Selain itu, bakal terjadi kerusakan pada rumah dan bangunan lainnya, merusak mata pencaharian dan hewan ternak, jembatan yang rendah tidak dapat dilintasi.
“Kemudian, adanya gangguan lalu lintas karena jalan utama banjir atau ditutup. Selain itu bakal terjadi kerusakan pada jalan dan jembatan, gangguan skala sedang dan jangka menengah pada layanan air bersih, listrik dan gas,” pungkasnya. (rs/dw)