Mencari Solusi soal Karet

Rabu 08 Nov 2023 - 17:44 WIB
Reporter : akda
Editor : Irvan Bahri

BANYUASIN - Guna mencari solusi permasalahan karet, Pusat Penelitian Karet Sembawa bersama Lembaga Riset CIRAD Prancis mengadakan Workshop Rubber Agroforestry Breeding Initiative for Smallholders (RUBIS).

Kegiatan berlangsung di Aula Hevea Pusat Penelitian Karet di Sembawa.

"Tujuan dari kegiatan ini mencari informasi dari stakeholder terkait persoalan dan permasalahan karet, serta alternatif solusi," kata Dr Suroso Rahutomo, Kepala Pusat Penelitian Karet.

Nantinya persoalan dan permasalahan yang didapatkan dari petani dan stakeholder terkait dapat dikumpulkan menjadi satu. "Kemudian kita sampaikan ke tingkat yang lebih tinggi," tukasnya.

BACA JUGA:Bazar UMKM di Banyuasin Resmi Dibuka

BACA JUGA:AMDK Betuah Banyuasin Ganti Merk

Diakuinya persoalan atau permasalahan yang dihadapi petani karet saat ini yaitu harga karet yang turun drastis dibandingkan harga 12 tahun lalu. "Itu masalah utamanya," ungkapnya.

Kemudian produktivitas karet yang rendah dibandingkan dengan negara lainnya, hal itu disebabkan karena belum menggunakan klon karet unggul.

Selanjutnya kebun karet petani sejak tahun 2019 lalu hingga saat ini diserang penyakit gugur daun.

"Jika penyakit gugur daun ini hanya satu kali dalam setahun menyerang karet, sekarang bisa 3-4 kali,” terangnya.

BACA JUGA:Dirjen Dukcapil Kemendagri Apresiasi Kinerja PJ Bupati Banyuasin

BACA JUGA:2 Jenis Buaya Ini Bersarang di Sumsel. Selain Banyuasin, 8 Daerah Ini Habitatnya

Sehingga produktivitas karet menjadi turun sampai 30-40 persen.

"Harga karet rendah ditambah produktivitas turun," imbuhnya. Sedangkan untuk melakukan peremajaan kebun karet membutuhkan biaya yang cukup besar, dan membuat petani karet beralih ke komoditi tanaman lainnya.

Pabrik-pabrik karet sendiri di Sumsel juga mengeluhkan suplai karet yang minim karena disebabkan permasalahan tersebut.

"Dengan kegiatan ini, apalagi ada kehadiran Dr Pascal Montoro Peneliti dari CIRAD Prancis memberikan solusi terkait masalah itu," bebernya.

BACA JUGA:Pemkab Banyuasin Bangun Baru Jembatan Penghubung dengan Dana Rp5 Miliar

BACA JUGA:Angin Kencang Rusak 20 Rumah di Banyuasin, Begini Kondisinya

Karena teknologi dan peralatan dari Prancis sudah sangat canggih, dan ke depannya dapat diterapkan di Indonesia. "Pascal bantu kita, " tuturnya.

Havisman Kabid Produksi Disbun Provinsi Sumsel mengatakan dengan adanya giat ini diharapkan ditemukan solusi strategis terkait persoalan karet di Sumsel.

"Karena karet menjadi sumber (pencarian) mayoritas penduduk di Sumsel," katanya.

Baik itu soal aspek budidaya tanaman, aspek benih unggul, aspek pengelolaan dan peningkatan mutu bokar karet serta lainnya.

"Sehingga memberikan kontribusi (peningkatan) pendapatan dan kesejahteraan bagi petani," ucapnya. (qda)

Kategori :

Terkait

Rabu 08 Nov 2023 - 17:44 WIB

Mencari Solusi soal Karet