“Gua Napalicin sempat menjadi wisata unggulan Sumsel, bahkan banyak didatangi oleh turis mancanegara,” katanya.
Keberadaan Gua Napalicin ini juga terekam dalam jejak sejarah di museum Belanda. Di sana ada foto beberapa anak orang Belanda yang bermain di sekitar Gua Napalicin.
Karenanya ada yang menyebut, Belanda yang pada zaman itu menetap di Desa Surulangun, yang sekarang menjadi Kecamatan Rawas Ulu.
Kemudian legenda lainnya adalah cerita rakyat yang sudah sangat melekat bagi warga sekitar dan Sumsel pada umumnya.
BACA JUGA:Wisata Embung Puri Wahana Rekreasi Masyarakat
Adalah legenda Si Pahit Lidah, seorang pria pengembara yang sakti mandraguna, dimana ucapannya yang dipercaya konon menjadi sumpah.
Di Sumsel, sangat dikenal legenda Si Pahit Lidah tokoh sakti dari masa lalu. Khusus kesaktian Si Pahit Lidah, yakni dia mampu menyumpah apa pun menjadi batu, termasuk manusia.
Termasuk Gua Napalicin yang terdiri dari tujuh tingkatan menyerupai kapal. Menurut legenda masyarakat dan dirangkum dari berbagai sumber, Gua Napalicin terbentuk dari kapal yang terdampar.
Menurut legenda itu, Si Pahit Lidah sedang melintas di kawasan tersebut melihat sebuah kapal besar yang terdampar. Karena penasaran, Si Pahit Lidah berusaha memanjat ke atas kapal tersebut.
BACA JUGA:Wisata Belanting River Tubing Pacu Adrenalin di Sungai Ogan
Namun, karena ukuran kapal yang besar, Si Pahit Lidah tidak berhasil memanjatnya. Karena kesal Si Pahit Lidah lalu pergi, sambil bergumam susah sekali memanjat kapal itu seperti batu besar.
Lalu kapal tersebut menjadi batu besar dan terbentuklah gua. Butuh waktu lebih dari empat jam untuk menikmati seluruh pemandangan di berbagai sudut gua.
Pada beberapa bagian, cahaya matahari menembus gua melalui bukit batu akan menimbulkan cahaya yang begitu artistik.(*/).