Dia menyebut ADO merupakan organisasi profesi.
Ada 138 komunitas tergabung di ADO. "Jadi kami dalam KTP masih terdata profesi buruh harian lepas. Tidak ada profesi status ojol. Kita harap ke depan profesi ini dapat ditulis di KTP," jelasnya.
Dewan Pembina ADO Sumsel, Herman Deru mengatakan ADO merupakan profesi kreatif. "Sebagai pembina driver online, kita harapkan ADO dalam pembinaan.
Mereka bukan hanya mencari nafkah tapi menjadi duta berlalu lintas," ujarnya. Gubernur juga menyindir soal kecilnya tarif penghasilan ojol di Sumsel.
"Meskipun tarif kecik dibanding Bali. Mudah-mudahan terus berkembang, kepercayaan internal semakin tinggi dan ojol meningkat.
Mereka sangat membantu meski sebagai pekerja informal. Mereka bekerja untuk mencari nafkah keluarga dan membesarkan profesi," katanya. (iol/fad/)