MURATARA, SUMATERAEKSPRES,ID – Kenaikan harga beras terus terjadi di Kabupaten Muratara. Lonjakan harga tersebut sudah menyentuh harga Rp16 ribu/kg.
Kenaikan itu diprediksi akan terus terjadi dan akan menimbulkan gejolak.
Diketahui, tahun ini kenaikan harga beras terjadi sebelum lebaran Idul Adha 1444 hijriyah. Awalnya harga beras Rp10-11 ribu/kg, naik menjadi Rp12/13 ribu/kg.
Lalu harga itu terus merangkak naik hingga saat ini tembus Rp16 ribu/Kg. Semua harga beras premium merata dengan standar Rp16 ribu/kg, jika ada harga di bawah itu dipastikan beras dengan kualitas di bawah standar.
BACA JUGA:Klaim Stok Beras Masih Aman
BACA JUGA:Rela Antre Demi Beras Murah
"Beras sekarang la mahal di eceran itu tembus Rp16 ribu, itu merato hargo di seluruh wilayah Muratara," ungkap Erna warga kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara, Jumat (27/8).
Menurutnya, situasi itu cukup menyulitkan masyarakat, khususnya di wilayah Muratara. Menginggat warga di kabupaten Muratara bukan masyarakat dengan basis pertanian padi sawah.
"Rata rata warga di sini, bekebun karet samo sawit, yang tanam padi itu jarang dan sangat sedikit. Beras yng beredar di Muratara, rata rata beras dari luar daerah," timpalnya.
Dia mengatakan, karena keterbatasan stok beras lokal. Mau tidak mau, semahal apapun harga beras di pasaran yang dijual, masyarakat di Kabupaten Muratara khususnya tidak bisa menolak.
BACA JUGA:Target Jadi Penghasil Beras Terbesar
BACA JUGA:Fakir Miskin Miliki ATM Beras
"Walau harga beras mahal, masih harus dibeli warga. Tinggal duitnyo bae dari mano," timpalnya.
Menyikapi hal itu, Bupati Muratara melalui staf ahli bidang pertanian, Rusli mengungkapkan, fenomena kenaikan harga beras yang terjadi saat ini, polanya hampir sama dengan kasus minyak goreng.
Menurutnya, basis pertanian beras khususnya Sumsel, dianggap hasil produksinya lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat.
"Tapi pertanyaanya kenapa beras mahal. Pendapat saya pribadi, itu ada permainan yang menahan stok beras beredar di pasaran, sehingga menekan harga kenaikan pasar," ungkapnya.
BACA JUGA:Hemat Rp39 Ribu Berkat Bantuan Beras
BACA JUGA:Cari Solusi Harga Beras Seimbang
Situasi ini harus dicermati lebih lanjut oleh Pemerintah di tingkat pusat. Sehingga jangan sampai pemerintah salah langkah dalam mengambil kebijakan.
"Jika kita analisis, ini ujung ujungnya permintaan impor beras. jangan sampai dimanfaatkan elit yang berkepentingan itu. Karena impor beras bakal menghancurkan pertanian lokal," tegasnya.
Menurutnya ada sistim yang mesti di benahi lagi, mulai dari subsidi pertanian, bulog, pembukaan lahan pertanian dan lainnya.
Pasalnya, basis pertanian ini sangat identik dengan perputaran ekonomi, pertahanan negara, maupun kesejahteraan sosial ditengah masyarakat.
BACA JUGA:Bantuan Beras 10 Kg/Bulan: Inisiatif Pemda OKU Timur untuk Meringankan Beban Keluarga
BACA JUGA:Siapkan 400 Ton Beras
"Pemerintah harus fokus menggarap sektor pertanian, karena basis pertanian ini, sangat penting," tegasnya.
Sementara itu, Kadis Pertanian dan perikanan Muratara, Ade Mairi mengungkapkan, pemda kabupaten Muratara sudah menyiapkan sejumlah program bagi masyarakat untuk mengaktifkan kembali sektor pertanian.
Menurutnya, Pemda mengsuport penuh sektor pertanian, ada program buka lahan baru, ada sektor Kholtikultura dan lainnya.