Dorong Hilirisasi Produk Pertanian
MUARA ENIM, SUMATERAEKSPRES.ID - Pemkab Muara Enim dorong sektor pertanian dan perkebunan untuk melakukan hilirisasi produknya. Hal tersebut dilakukan guna memberikan nilai tambah dari produk tersebut sekaligus juga menambah lapangan pekerjaan.
Untuk itu, dilaksanakan Bimbingan Teknis Hilirisasi produk pertanian dan perkebunan di Hotel Grand Zuri, jumat (27/10). Kegiatan tersebut bekerja sama dengan Balai Karantina Pertanian Kelas I Palembang, Kementan dan diikuti 120 petani dan pengusaha kopi di Muara Enim.
Pj Bupati Muara Enim, Dr H Ahmad Rizali MA mengatakan hampir 80 persen luas kabupaten Muara Enim merupakan lahan pertanian dan perkebunan disampinh juga ada lahan pertambangan. "Dan sektor pertanian memberikan kontribusi besat terhadap PDRB kabupaten muara enim sebesar 9,40 persen, bersama dengan sektor perkebunan menjadi penyumbang terbesar dan menjadi andalan penyerapan tenaga kerja," ujarnya.
Lanjutnya, komoditas unggulan perkebunan di Kabupaten Muara Enim, yaitu karet, kelapa sawit dan kopi, baik kopi robusta maupun arabika. "Alhamdulilah sejak 2015, tanaman kopi Kabupaten Muara Enim telah mendapatkan Sertifikat Perlindungan Indikasi-Geografis untuk Kopi Robusta Semendo dari DJKI Kemenkumham," ungkapnya.
Menurutnya, kopi sebagai salah satu subsektor perkebunan di Kabupaten Muara Enim memiliki luas perkebunan kopi robusta sebesar 23.101 hektar dan kopi arabika 450 hektar yang keseluruhannya diusahakan oleh perkebunan rakyat.
"Dengan berbagai potensi tersebut Pemkab Muara Enim berkomitmen meningkatkan produktivitas maupun kualitas pertanian dan perkebunan demi mendorong terwujudnya kedaulatan pangan dan peningkatan ekonomi masyarakat, khususnya para petani, salah satunya yaitu melalui upaya hilirisasi produk pertanian dan perkebunan," terangnya.
Dalam bimtek ini bukan hanya terkait hilirisasi produknya tapi juga pemasarannya yang ke ekspor sehingga nilainya bisa tiga kali lipat lebih mahal dibanding lokal. "Untuk itu kami menyambut baik kegiatan ini dan semoga bisa bermanfaat kedepannya untuk kabupaten Muara Enim khususnya yang terlibat berkaitan dengan pertanian dan perkebunan," ungkapnya.
Kasubag TU, Balai Karantina Pertanian Kelas I Palembang, M Sahrul SP mengatakan bahwa hilirisasi akan membuat produk yang awalnya bahan baku bisa memiliki turunan. "Termasuk didalamnya itu kemasan dan brandingnya, sehingga para petani ataupun pengusaha kopi bisa mengetahui kualitas dan juga syarat agar produk itu bisa di ekspor," tukasnya.
Untuk itulah, semua lini dilibatkan bukam hanya dari perindustrian dan perdagangan melainkan juga dari bea cukai dalam keterkaitannya dengan ekspor. "Hilirisasi ini selain menambah nilai ekonomi dari produk tersebut juga bisa membuat terbukanya lapangan pekerjaan," pungkasnya. (Way)