Reses Anggota DPRD Sumsel Dapil VIII, Kunjungi 31 Tempat di Lubuklinggau dan Musi Rawas
Reses anggota DPRD Provinsi Sumatera Selatan daerah pemilihan (Dapil) VIII, Lubuklinggau, Musi Rawas dan Musi Rawas Utara., mulai tanggal 15 – 22 Oktober 2023, membawa segudang aspirasi dari masyarakat.
Dari 31 titik yang dikunjungi H Toyeb Rakembang (Fraksi PAN)., Hj Rita Suryani (Fraksi PDIP)., H.A Gani Subit (Fraksi Demokrat)., H Novian Fauzi.SH (Fraksi Nasdem) dan Drs H Solehan Ismail (Fraksi Gerindra), pada umumnya berharap Pembangunan insfrastruktur, penyediaan listrik serta saluran air.
Koordinator anggota DPRD Reses tahap III daerah pemilihan VIII, H Toyeb Rakembang, dalam kesempatan itu meminta kepada Gubernur Sumatera Selatan, kiranya memprioritaskan pembangunan-pembangunan dalam bentuk apapun.
“Baik bantuan gubernur dan sebagainya itu menjadi sesuatu yang betul-betul dibutuhkan masyarakat.
Terutama insfrastruktur jalan, jembatan, drainase, kemudian listrik. Jangan kemudian membuat program yang tidak mengena dengan kebutuhan mendasar bagi Masyarakat,” harap Toyeb.
Menurutnya, apa yang diusulkan masyarakat sangat sederhana.
“Bahkan sejauh ini pembangunan drainase, listrik, tiang listrik ada yang sama sekali tidak menyentuh masyarakat. Masih ada desa dan kota yang belum dialiri listrik.
Malah banyak yang belum tarsalurkan. Masih ada lampu redup yang perlu tambahan trafo. Itu hal yang mendasar.
Jangan cuma membangun yang sifatnya pencitraan semata. Tetapi tidak menyentuh hajat kebutuhan Masyarakat. Inilah yang selalu kami serap dari bawah,” kata dia.
Jadi sejogyanya, apa yang dibangun harus aspirastif dan diseleksi benar programnya. “Mungkin bukan hanya dapil VIII saja.
Di wilayah kota Palembang saja ketika hujan sebentar sudah banjir,. Karena drainase itu penting.
Sebenarnya hal itu sepele tetapi ini diperlukan masyarakat. Ini sebaliknya, malah dibangun kantor gubernur, gedung DPRD, buat pagar.
Sebenarnya seperti itu, bisa ditunda. Jadi kedepan harus benar benar selektif dan dibaca. Karena semua yang kita kerjakan akan dipertanggung jawaban dihadapan Illahi Rabbbi,” ungkap Toyeb.
Lebih lanjut dia mengatakan persoalan klasik seperti ini mereka serap hampir lima tahun terakhir.