SUMATERAEKSPRES.ID - Teknik tanam atau budi daya atau kelapa sawit yang baik dan benar memiliki dampak langsung pada kualitas buah yang dihasilkan.
Sayangnya, banyak petani kelapa sawit masih menggunakan metode tanam sembarangan tanpa memperhatikan panduan yang tepat.
Untuk memastikan kualitas buah yang optimal, berikut ini langkah-langkah teknik tanam kelapa sawit yang benar yang perlu Anda simak.
1. Iklim yang Tepat
Pohon kelapa sawit memerlukan paparan sinar matahari langsung selama 6-7 jam per hari. Curah hujan yang ideal untuk pertumbuhan kelapa sawit berkisar antara 1.500 hingga 4.000 mm per tahun.
Suhu lingkungan yang optimal adalah sekitar 28 derajat Celsius. Tanah tempat menanam kelapa sawit sebaiknya berada pada ketinggian sekitar 1.500 meter di atas permukaan laut.
Selain itu, kelapa sawit membutuhkan angin dengan kecepatan sekitar 6-7 km per jam, kondisi ini mendukung proses penyerbukan.
2. Media Tanah yang Cocok
Tanah yang cocok untuk menanam kelapa sawit adalah yang mengandung lempung dan tidak berbatu dengan tingkat keasaman (pH) sekitar 6.
Tanah harus memiliki aerasi yang baik dan subur. Pertanian kelapa sawit juga memerlukan sistem drainase yang baik dan permukaan air yang cukup dalam.
3. Pembibitan Kelapa Sawit
Penyemaian: Kecambah atau bibit pohon kelapa sawit ditempatkan dalam polibag berukuran 12 x 35 cm atau 15 x 23 cm.
Polibag sebelumnya harus diisi dengan tanah setebal 2 cm, kemudian kecambah atau bibit ditanam di dalamnya. Pastikan tanah dalam polibag selalu lembab, karena kecambah atau bibit kelapa sawit tidak akan tumbuh subur jika tanah kering.
Setelah disimpan dan dirawat selama sekitar 3-4 bulan, bibit yang telah tumbuh daun 4-5 helai siap untuk dipindahkan dan ditanam.
Perawatan Pembibitan:
Tanaman perlu disiram, dipupuk, dipotong, dan disilangkan selama proses pembibitan. Penyiraman sebaiknya dilakukan 2-3 kali dalam sebulan.
Pemotongan dilakukan untuk menghilangkan bibit yang mati atau pertumbuhannya tidak normal. Seleksi bibit biasanya dilakukan ketika bibit berumur antara 4-9 bulan. Pemupukan menggunakan pupuk makro, seperti NPK 15-15-6-4 dan NPK 12-12-17-2, dengan dosis yang disesuaikan dengan umur bibit.
4. Teknik Menanam Kelapa Sawit
Penentuan Pola Tanaman: Pola tanaman yang dapat diterapkan adalah monokultur atau tumpang sari. Penting juga memperhatikan perbaikan sifat fisik, kimia, dan biologi tanah dengan menanam tanaman penutup lahan di sekitar perkebunan kelapa sawit.
Pembuatan Lubang Tanam: Lubang tanam harus dibuat dengan ukuran yang sesuai, yaitu 50x40 cm dengan kedalaman 40 cm. Jika menggunakan tanah galian bagian atas, pastikan ada pemisahan dengan tanah bagian bawah.
Teknik tanam kelapa sawit: Waktu terbaik untuk menanam kelapa sawit adalah saat musim hujan, setelah hujan turun.
Pastikan untuk melepaskan polybag yang berisi bibit kelapa sawit dengan hati-hati agar akar bibit tidak rusak. Kemudian, bibit dimasukkan ke dalam lubang tanam.
Selanjutnya, tebarkan pupuk alami yang telah difermentasi di sekitar akar tanaman. Setelah itu, tutup lubang dengan tanah galian bagian atas. Terakhir, siram dengan POC NASA secara merata dengan dosis yang sesuai.
Dengan mengikuti panduan ini, petani kelapa sawit dapat meningkatkan kualitas buah yang dihasilkan, menjaga keberlanjutan pertanian, dan memberikan manfaat jangka panjang bagi industri sawit.
Menanam kelapa sawit dengan teknik tanam yang benar adalah langkah penting dalam menjaga kelestarian lingkungan dan kualitas produk kelapa sawit.