Contohnya, mereka yang tidak memiliki lahan dapat menggarap lahan milik orang lain dengan sistem muzara'ah atau bagi hasil.
Ini adalah langkah yang telah sukses diimplementasikan oleh kaum Anshar dan Muhajirin, di mana kaum Muhajirin yang datang ke Madinah yang tidak memiliki aset bekerja di tanah milik kaum Anshar.
3. Larangan Terhadap Riba:
Rasulullah dengan tegas melarang praktik riba. Mengapa? Karena riba dapat menghambat pertumbuhan ekonomi, merugikan masyarakat kecil.
Lalu memperdalam kesenjangan sosial, membuat masyarakat miskin semakin miskin, dan memperkaya yang sudah kaya. Larangan riba adalah kunci untuk menghindari ketidaksetaraan sosial yang merusak.
BACA JUGA:Pentingnya Memahami Etika Pergaulan antara Laki-laki dan Perempuan dalam Islam
BACA JUGA:Amalan dan Doa yang Dianjurkan Saat Melewati Kuburan Menurut Sunnah Rasulullah SAW
4. Manajemen Keuangan yang Bijak:
Cara keempat untuk menghindari kemiskinan, Rasulullah memberikan contoh dalam mengelola keuangan dengan baik. Ketika seseorang meminta-minta, beliau tidak marah.
Sebaliknya, Rasulullah bertanya tentang aset yang dimiliki oleh pihak yang meminta-minta. Ketika diberitahu bahwa yang dimiliki hanyalah sepotong kain kasar dan sebuah gelas, Rasulullah mengambil dua barang tersebut dan menjualnya.
Hasil penjualan digunakan untuk memberikan pekerjaan kepada orang tersebut, dan dalam waktu singkat, mereka mampu memperoleh penghasilan yang lebih baik.
5. Aktifkan Orang-orang Kaya:
Islam mendorong orang-orang kaya untuk berkontribusi dengan memberikan zakat, infak, dan sedekah kepada yang membutuhkan.
BACA JUGA:Patut Dicoba, Ustaz Adi Hidayat Sarankan Amalan Ini Biar Utang yang Menumpuk Cepat Lunas
BACA JUGA:3 Amalan Memasuki Bulan Rabiul Akhir yang Dianjurkan dalam Islam
Ini adalah bentuk ibadah sosial yang mendukung kesejahteraan masyarakat. Meski demikian, penerima sedekah adalah orang-orang yang benar-benar membutuhkan, bukan yang mampu bekerja.