“Ya, dulu kami (warga Mendayun, red) kalau mau ke Palembang harus nyebrang. Begitu juga sebaliknya yang mau berkunjung ke sini (Mendayun,red) harus naik ketek,” jelasnya.
Namun kini tidak lagi. Pemerintah Sumsel telah membangun jembatan penghubung yang menuju ke Mendayun.
“Jembatan penghubung dibangun pada saat pemerintahan gubernur Sumsel Syahrial Oesman,” katanya.
Ia juga berpesan agar lombahan balak ini tetap dijaga dan dipertahakan.
“Harapan saya, rumah ini tetap dilestarikan sebagai salah satu bukti sejarah bagi masyarakat desa Mendayun khususnya dan Kabupaten OKU Timur pada umumnya,” tuturnya.
Maliki juga menambahkan rumah tradisional (lombahan balak) bisa menjadi aset pemerintah Sumsel untuk memajukan pariwisata.
“Bangunan ini andalan obyek wisata budaya. Mudah-mudahan terus dilestarikan,” pungkasnya. (irf)