PALEMBANG – Semua daerah diminta mengadakan pasar murah. Salah satunya untuk menjaga stok dan stabilitas harga pangan. Instruksi dari Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel, Agus Fatoni itu ditujukan kepada para Bupati/Pj Bupati dan Wali Kota/Pj Wali Kota se-Sumsel.
Permintaan gelar pasar murah itu disampaikannya disela peninjauan ke Pasar Km 5 Palembang, kemarin (15/10). "Kita akan koordinasikan dengan para bupati/wali kota di Sumsel untuk menggelar pasar murah," ujar Fatoni didampingi Asisten I Pemprov, Edward Candra.
Yang utama dijual dalam pasar murah yaitu beras. Sebab, hingga saat ini harga jual pangan pokok rakyat Indonesia itu masih begitu mahal. Fatoni minta pasar murah itu bisa secepatnya dilaksanakan.
Kehadiran pasar murah juga untuk membantu masyarakat mendapatkan beras dengan harga yang lebih murah dari pasaran. "Untuk pasar murah tiap daerah bisa dikoordinasi bersama pihak terkait dan Bulog," bebernya.
Fatoni menambahkan, sejauh ini belum ditemukan adanya permainan pasar. Peningkatan harga beras yang terjadi saat ini karena suplai dan demand belum seimbang.
"Informasi dari Bulog, kondisi stok beras saat ini terbatas. Sementara permintaan sangat tinggi. Begitu beras masuk, langsung habis," jelasnya.
BACA JUGA:Support Pemda, Bulog Sumsel Siapkan Beberapa Pangan Selain Beras
Untuk itulah, Pemprov Sumsel akan memacu supaya stok beras di Sumsel aman. Ia juga menyebut, El Nino berdampak terhadap produksi beras pada tahun ini. Sehingga, kondisi beras di pasar ikut terpengaruh.
"Saat ini produksi agak berkurang, sebenarnya hanya penundaan saja. Nanti di akhir tahun atau awal 2024 akan ada peningkatan produksi karena sudah masa panen," tukasnya. Selain ke Pasar Km 5, Pj Gubernur juga tinjauan ke Pasar Lemabang.
Seperti di Pasar Km 5, Pj Gubernur dan jajaran berdialog dengan pedagang beras, pedagang telur, daging, ayam dan sembako lainnya. Secara umum, harga barang pokok tidak mengalami kenaikan signifikan. Kecuali beras.
Dengan situasi ini, Fatoni mengimbau masyarakat untuk bisa mengikuti saran Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian. Mengganti beras sebagai sumber karbohidrat utama dengan pilihan lain seperti ubi atau jagung.
"Jadi untuk pengganti karbohidrat, bisa diganti dengan jagung dan ubi," ujarnya. Meskipun harga beras mengalami kenaikan, namun untuk stok cukup hingga Desember 2023. Untuk itu, masyarakat Sumsel tidak perlu panik. Di akhir tahun atau awal 2024, sawah-sawah petani sudah mulai panen lagi.
BACA JUGA:Viral Beras Plastik Buat Warga Pusing dan Demam, Dirut Bulog Tegas Bilang Begini
Syam, pedagang di Pasar Lemabang mengatakan, naiknya harga beras saat ini bukan keinginan mereka. “Harga beras naik sudah dari agen. Memang kenaikkan kali ini sangat tinggi. Dalam beberapa tahun terakhir, ini yang paling tinggi. Semoga hujan segera turun dan petani dapat menanam lagi,” ujarnya dihadapan Pj Gubernur.
Ia berkeyakinan, kalau sudah banyak yang tanam padi dan panen, maka harga beras akan kembali normal. “Kalau untuk sembako lain seperti telur, tidak naik. Malah terus turun. Gula, tepung, minyak sayur dan lainnya juga stabil. Semoga terus begini supaya masyarakat kita tidak susah,” katanya.