Ada pula tiga inovasi program secara umum yakni POKDARLING (kelompok sadar lingkungan) berjumlah 10 anggota fokus kegiatan three step composting dan ganggang hydrilla sebagai pakan ternak, pembuatan perahu dan furniture daur ulang serta inovasi teranyar pembangunan bio toilet dan kompos bio toilet.
PROTABERDASI (program tanggap bencana kebakaran danau shuji) berjumlah 15 anggota disibukkan dengan asosiasi profesi K3L dan PEP Prabumulih, pembuatan posko siaga bencana, bak penampungan air dan sarana fasilitas bencana kebakaran.
BACA JUGA:Digitalisasi Membangun Desa Wisata SAD
Adapula POKDARWIS (kelompok sadar wisata) berjumlah 61 anggota dengan kegiatan budidaya dan sayuran aquaponik, kerupuk dan kemplang, pojok baca Shuji yang terdapat web-app, buku saku wisata dan website reservasi online, sablon kaos souvenir khas Shuji, camping ground, gerai oleh-oleh khas Shuji.
Lalu, bagaimana Danau Shuji bisa mengumrohkan karyawan? ada program tabungan umroh dengan menyisihkan 25 persen dari hasil pendapatan bulanan anggota pokdarwis agar dapat melaksanakan umroh untuk meningkatkan spiritualnya.
Capaian ini membuktikan bahwa program Mbak Dewi Shuji juga mampu menjawab kebutuhan masyarakat dan memaksimalkan potensi SDA (Sumber Daya Alam) dan SDM (Sumber Daya Manusia) di Desa Lembak.
Danau Shuji juga kerap mendapatkan penghargaan bergengsi. Pernah meraih juara 3 Anugerah Pesona Indonesia 2021, juara I kategori destinasi baru dalam ajang Anugerah Desa Wisata Provinsi Sumsel 2021 dan juga mengirimkan jurnal sehingga danau Shuji mendapat penghargaan Internasional dari Pakistan dan Vietnam.
Bio Toilet Kurangi Pencemaran Air
Penjabat sementara (Pjs) Head Of Comrel & CID PT PHRZ 4, Erwin Hendra Putra dibincangi selasa (10/10) menyebutkan, bio toilet mulai dibangun di Danau Shuji sejak tahun 2023 yang saat ini masih proses implementasi.
Dimana, proses pengambilan dan penampungan sudah ditambah dengan bio enzim bermacam-macam dari tanaman sehingga aman untuk diolah dan digunakan sebagai pupuk. "Karena kami tidak akan menerbitkan inovasi jika tidak ada kajian dan kami komitmen setiap inovasi ada kajian yang dilakukan dari dunia pendidikan," sebutnya.
BACA JUGA:Destinasi Wisata Danau Merung Desa Lesung Batu Muda, Muratara Suguhkan Panorama Alam yang Indah
Inovasi Bio toilet sendiri, pihaknya mengambil landasan Internasional. Bukan hanya Danau Shuji, bio toilet juga akan dikolaborasikan kepada penerima CSR PHRZ 4, seperti KWT (Kelompok Wanita Tani) di Patih Galung, kelompok pengelola serat nanas dari hulu ke hilir dan lainnya.
"Goals nya kolaborasi ke seluruh penerima program CSR," sambungnya.
Adapun bio toilet di Danau Shuji, diharapkan dengan adanya camping grown di Danau Shuji maka kegiatan malam hari akan meningkat dan juga dengan bertambahnya jumlah pengunjung yang bertujuan mengurangi pencemaran air. Pihaknya juga berfikir dengan penambahan toilet tidak mencemari air di Danau Shuji khususnya.
Untuk prosesnya sendiri, kotoran yang dihasilkan oleh Bio Toilet, difermentasi dan dikasih eko enzim berupa ranting pohon dan tanaman lainnya yang kemudian diolah menjadi pupuk.
"Kami telah melakukan kajian dan audiensi dengan Polsri dan Dewan sehingga Bio Toilet layak dinaikkan tahun ini. Kami juga melibatkan dosen Polsri dari berbagai jurusan, insyaallah aman," sebutnya mengaku bio toilet yang bekerjasama dengan Poltek Unsri merupakan yang pertama di Sumsel.