PALEMBANG - Keberadaan angkutan feeder light rail transit (LRT) Sumsel, sudah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Kota Palembang. Namun memang belum maksimal. Karena belum semuanya pengguna feeder bertujuan naik LRT.
Karena itu, Menteri Perhubungan (Menhub) RI, Budi Karya Sumadi (BKS), menyebut akan ada rencana penambahan feeder. Berjalan tegak lurus sesuai dengan major dari transportasi LRT.
"Ini sifatnya bisa reroute (penataan rute). Artinya bisa ditambah dan bisa juga ada yang dikurangkan, karena untuk yang ada sekarang belum maksimal. Itu yang akan kita maksimalkan," kata Budi, usai menaiki menumpang LRT dari Stasiun Bandara-Polrestabes Palembang, dilanjutkan dengan feeder menuju ke Dermaga 16 Ilir, Sabtu (14/10).
Kata dia, tentunya ini keinginan bersama untuk menjadikan Kota Palembang menggunakan angkutan massal perkotaan. "Tadi kita naik LRT dari Bandara ke Polrestabes, lalu juga lengkapi dengan feeder. Di sini (Dermaga 16 Ilir) juga ada angkutan massal perairan," ulasnya.
Menteri asal Palembang itu menyebut, Palembang termasuk kota yang memiliki antarmoda yang lengkap. “Bahkan saya dengar, investor dari Amerika akan masuk ke sini. Sedang FS (feasibility study),” ungkapnya.
Kementerian Perhubungan RI, tentu sangat mendukung. “Belum lagi nanti kita akan bangun Tanjung Carat, yang merupakan pelabuhan antarbangsa yang besar. Kita sedang finalisasi FS. Insya Allah 2024 kita mulai," bebernya.
Sebagai putra daerah Sumatera Selatan, BKS (sebutan Budi Karya Sumadi) gembira kunjungan kerja sekalian pulang kampung ke Palembang, melihat suasana yang lebih baik. "Apalagi saya ditemani, ada dua orang yang begitu antusias membangun Kota Palembang," ucapnya.
Terkait kabar sopir feeder sempat mogok kerja karena penunggakan bayaran, BKS mengatakan itu hanya masalah administrasi oleh PT Transportasi Global Mandiri (TGM). "Itu masalah administrasi, akan segera diselesaikan. Insya Allah pemerintah itu selalu bayar," katanya.
Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni, yang mendampingi Menhub Budi Karya Sumadi, melihat moda transportasi di Kota Palembang sudah baik. Baik darat maupun perairannya.
"Masyarakat Sumsel patut bersyukur, karena pemerintah memiliki atensi terhadap pembangunan transportasi. Sehingga akan memudahkan kita dalam beraktivitas dan mendorong perekonomian di Sumatera Selatan," tuturnya.
Tentunya perwujudan transportasi publik yang lebih baik, perlu peran serta semua untuk mendukungnya. Apalagi pemerintah pusat juga sangat mendukung ini. "Untuk itu kita perlu mengutamakan penggunaan transportasi publik yang sudah dibangun," imbuhnya.
Senada dikatakan Pj Wali Kota Palembang Ratu Dewa. "Beliau tadi (Menhub BKS) dengar langsung aspirasi masyarakat, mengungkapkan angkutan massal feeder sangat dirasakan manfaatnya dan nyaman," katanya.
Kabar baiknya juga, Menhub BKS sudah menyanggupi untuk penambahan feeder di Kota Palembang. "Ini tentu sangat baik. Kita sambut baik, sangat mengapresiasi program dari Kementerian Perhubungan. Karena saya yakin dan percaya, bahwa transportasi publik adalah solusi untuk kita semua," pungkasnya.
Terpisah, Kepala Bagian Operasional PT TGM Fajar Wahyudi mengatakan bahwa memang benar saat ini pembayaran upah sopir feeder LRT masih dalam proses. "Invoice sudah diajukan, tinggal menunggu pencairan. Kemungkinan bulan ini akan cair dan tidak ada pemberhentian pegawai ataupun pemberhentian operasional. Kami tetap mengoperasionalkan feeder LRT," katanya
Fajar mengatakan, ada total tunggakan Rp1,8 miliar untuk dua bulan, yaitu Juni dan Juli. Satu bulan itu kurang lebih Rp1 miliar. "Masalah ini akan segera diselesaikan," klaimnya.