SUMATERAEKSPRES.ID - Salat istisqa, sekarang menjadi praktik yang umum umat Islam lakukan di berbagai wilayah di Indonesia dalam menghadapi kekeringan dan kabut asap akibat kebakaran hutan dan kemarau panjang. Salat istisqa merupakan suatu amalan untuk memohon agar Allah SWT memberikan rahmat-Nya dalam bentuk hujan. Prosedur pelaksanaannya adalah seperti berikut: Salat ini terdiri dari dua rakaat, yang sama dengan salat Id. Namun, ada sedikit perbedaan dalam tata cara. Seperti penempatan khotbah, takbir sebelum membaca surat Al-Fatihah, dan arah kiblat pada khotbah kedua. Niat sebelum memulai salat istisqa, yakni: "Ushalli sunnatal istisqa’i rak‘ataini ma’muman lillahi ta‘ala," yang berarti, "Aku berniat menjalankan salat sunah minta hujan dua rakaat sebagai makmum karena Allah SWT." BACA JUGA : Mengapa Salat Tepat Waktu adalah Kunci Kesuksesan Melalui Jalur Langit? Ini Alasannya Tata cara salat istisqa adalah sebagai berikut:
- Salat dua rakaat.
- Pada rakaat pertama, takbir tujuh kali sebelum membaca surat Al-Fatihah.
- Pada rakaat kedua, takbir lima kali sebelum membaca surat Al-Fatihah.
- Khotbah dua kali sebelum atau setelah salat, dengan khutbah setelah salat lebih di sarankan.
- Sebelum masuk ke khotbah pertama, khatib membaca istighfar sembilan kali.
- Sebelum masuk ke khotbah kedua, khatib membaca istighfar tujuh kali.
- Selama khotbah kedua, di anjurkan untuk banyak berdoa.