SUMATERAEKSPRES.ID - Pesta demokrasi serentak pada tahun 2024, Rakyat Indonesia akan memilih calon pemimpin baik di tingkat pusat hingga tingkat daerah, yaitu Pemillihan Umum (PEMILU) dan Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA).
PADA PEMILU rakyat Indonesia akan memilih Presiden dan wakil presiden, anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, serta Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi dan Kabupaten/Kota. Pilkada digelar untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota di seluruh Indonesia.
Sebelum kita menghitung “cuan” kita inventaris dulu potensinya khusus untuk Sumatera Selatan, Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur tentunya harus melakukan sosialisasi di 18 kabupaten, 241 kecamatan, serta 3,263 desa/kelurahan, untuk masing-masing calon tinggal kita menunggu berapa pasang calon yang akan maju, semakin banyak maka semakin besarlah peluang “cuan”.
Kalau kita berandai-andai terdapat 4 pasang calon gubernur yang akan maju, maka secara matematika kita tinggal mengalikan potensi sosialisasi tersebut dengan angka 4, itu pun dengan asumsi hanya sekali calonnya datang, seandainya paling sedikit dua kali, maka kita bisa mengalikannya dengan angka 2.
Sementara untuk Bupati dan wakil Bupati, tergantung daerahnya beruntunglah untuk kabupaten yang memiliki kecamatan banyak seperti kabupaten lahat dengan jumlah kecamatan terbanyak, yaitu 24 kecamatan dan 377 desa, kalau di ranking, maka peluang untuk “cuan”nya akan paling besar.
Kemudian DPR RI, DPD, DPRD, yang akan bertarung di dapilnya masing-masing, Maka sebagai seorang pengamat ekonomi, ini adalah peluang yang terbuka lebar untuk meraih “cuan”, dengan asumsi kembali calon-calonnya tidak “pelit”, dan dilandasi niat sedikit berbagi dengan masyarakat, agar masyarakat merasa bahagia dan pulang dari pesta demokrasi ini bisa tersenyum karena sudah mendapat “cuan” yang akan dapat memenuhi berbagai kebutuhan, dari mulai sewa rumah/cicilan rumah, biaya pendidikan, biaya konsumsi pokok, dan bisa jadi juga untuk menunaikan kewajiban dari agamanya, dan bahkan bisa sekedar untuk liburan.
Maka agar para calon tidak stress ketika impian menduduki salah satu kursi tidak stress, tidak merasa rugi, tidak merasa sial, tidak ada rasa menyesal, silahkan pasang niat dari awal, bahwasaya maju untuk membawa kemajuan dan kesejahteraan untuk rakyatku, dan aku ikhlas mengeluarkan biaya-biaya sosialisasi sebagai bentuk untuk berbagi kebahagian dengan saudara-saudaraku, dan keputusan terbaik adalah keputusan Allah..Insha Allah aka nada rasa lapang di dada ketika hasil akhir yang diterima karena Allah lebih tahu dimana kita seharusnya berada, bekerja dan mengabdi.
Kembali ke judul, mungkin sebagian kita belum tahu apa itu cuan, kenapa sekarang orang kalau berfoto selalu menyelipkan gaya bebas dengan menjentikan ibu jari dengan telunjuk, ketika sang fotografer menyebutkan gaya bebas, dan ini perlambang dari kata “cuan”. Mari kita buka Kamus Besar Bahasa Indonesia. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, arti cuan adalah untung. Secara etimologi, kata cuan berasal dari bahasa Hokkien, yang berarti keuntungan. Kata cuan juga disebut zhuan atau choan. Selain itu, kata cuan juga berasal dari bahasa Mandarin yakni ta cuan. 'Ta' yang artinya besar dan 'Cuan' berarti keuntungan.
Lalu apa kaitan dengan UMKM, tentunya sangat berkaitan, pertanyaan pertama apakah teman-teman UMKM khususnya di Sumatera Selatan telah siap menyambut Pesta Demokrasi ini, siap dengan keramahan dan pelayanan prima menyambut para tamu yang akan membawa rejeki, siap dengan kemampuan untuk melayani permintaan-permintaan tamu agung, jangan sampai mereka kecewa dan berlari keluar Sumsel.
Selanjutnya potensi permintaan apa yang akan tercipta, semua sektor akan terjadi lonjakan permintaan, usaha kuliner, usaha percetakan, usaha penjulaan sembako, usaha Restoran dan Kafe, Usaha Hotel dan Penginapan, usaha Suvenir, bahkan para Ustaz pun akan padat permintaan untuk menyampaikan tausyiah dan doa di setiap acara sosialisasi yang digelar, maka semua harus siap, dan inilah saatnya kita bersinergi satu sama lain untuk saling membesarkan.
Untuk teman-teman UMKM segera siapkan Prospektus usahanya, juga price list dengan segala kebijakan harga atau promosinya, kuatkan asosiasi, buat standard produksi dalam asosiasi, maka ketika ada permintaan dalam partai besar teman-teman UMKM bisa berbagi dengan anggota asosiasi sehingga tidak dikerjakan sendiri, tetapi bisa berbagi sesama angota asosiasinya, mengapa tujuannya apabila permintaan sudah melebihi kapasitas kemampuan teman-teman UMKM, maka agar bisa memenuhi permintaan sesuai waktu dijanjikan dan kualitas yang dipromosikan. Sehingga para calon-calon tidak kecewa dan merasa tenang karena sesuai dengan harapan mereka.
Namun juga saya selaku ketua FORKETAS UMKM SUMSEL, menghibau kepada calon-calon untuk mengprioritaskan pemesanan pada dapilnya masing-masing agar kue pesta demokrasi ini bisa dibagi dengan rata di seluruh wilayah Sumatera Selatan. Salam sukses untuk semua calon-calon. (*)