*Sepanjang September 2023
Palembang - Dinas Penanggulangan Bahaya Kebakaran (PBK) Kota Palembang, memiliki 8 subsektor PBK di kota Palembang. Dengan disebarnya PBK, diharapkan dapat mengendalikan serta mengupayakan pemadam secepat mungkin. Kalaupun diperlukan bala bantuan lantaran sulit memadamkan si jago merah, PBK pusat akan turun tangan untuk melaksanakan pemadaman. Kadis PBK Kota Palembang, Dicky L melalui sekretaris, Tris Septiawan. S.STP. M.Si., dalam kesempatan kemarin mengatakan sepanjang September hingga tanggal 20 September sudah terdata ada sebanyak 59 kebakaran. Kebakaran ini sendiri memang paling banyak didominasi oleh kebakaran lahan. Dijelaskan adapun kebakaran diakibatkan, rumah 10 unit. Gedung 0 unit Gudang sebanyak 1 unit, kendaraan 0, lahan sebanyak 40 lahan dan lain-lain sebanyak 8."Jadi total kebakaran yang telah terjadi sebanyak 59 kebakaran," kata dia. Adapun faktor pencetus kebakaran beragam.Salah satu pencetus adalah kebakaran adalah kompor sebanyak 1, listrik sebanyak 8 kali kejadian, lilin 0, obat anti nyamuk 0, korek api 0, rokok 1, dan lain-lain ada sebanyak 49 pencetus. Tris juga mengatakan sejauh ini dengan kondisi 8 sub sektor yang.dimiliki PBK, sudah memadai. Termasuk juga dengan SDM yang dimiliki oleh PBK sudah standar. Hanya saja, dia mengakui untuk PBK jalur air memang agak terkendala.
"Khusus untuk angkutan jenis air, yakni Sungai Musi sejauh ini tengah mengalami kerusakan berat. Namun, Pemerintah Kota Palembang dalam hal ini PBK memiliki mesin pompa diameter kecil yang leluasa digunakan untuk menyedot air baik dari seputar sungai Musi ataupun di gang-gang sempit," kata dia.Hal lain dia sampaikan kepada warga kota Palembang, untuk berhati-hati terhadap kompor, listrik, membakar sampah, lilin ataupun obat nyamuk. Mengingat saat ini memasuki musim kemarau dimana lahan kering sangat mudah terbakar. Begitu juga dengan alat memasak baik kompor, listrik dan lain-lain. Salah satu peristiwa kebakaran hutan dan lahan terjadi di Kecamatan Alang Lebar. Camat Alang-alang Lebar Sariansyah Ismail. SSTP, MSi, memperingatkan tentang bahaya kebakaran. Dan berharap agar warga setempat memperbaiki perilaku mereka dalam upaya untuk mencegah tragedi ini. Ia mengungkapkan keprihatinannya atas meningkatnya insiden kebakaran yang disebabkan oleh ulah manusia.
"Terjadinya kebakaran lahan kebanyakan karena human error. Sehingga perlu masyarakat untuk disiplin. Agar tidak terjadi kebakaran di daerah mereka. Apalagi, banyak hutan alas, serta daun yang kering mudah terbakar," ujarnya.Pria yang akrab disapa "Aan," meminta kepada warga untuk lebih berhati-hati dalam membuang puntung rokok dan membakar sampah. Tindakan sembrono seperti ini telah menjadi pemicu utama kebakaran di daerah ini. Aan juga menekankan pentingnya kerja sama komunitas dalam memadamkan api yang mungkin muncul. Terbaru, Senin malam di belakang kompleks CGC, terjadi kebakaran lahan namun telah berhasil dipadamkan. Ia menegaskan, insiden ini harus dijadikan pengingat tentang pentingnya perubahan perilaku dalam mengatasi ancaman kebakaran yang terus berlanjut. Pihak berwenang setempat telah mengeluarkan peringatan keras dan sanksi terhadap pelanggaran yang berpotensi menyebabkan kebakaran, terutama kepolisian. Upaya pencegahan dan pemadaman yang lebih efektif menjadi kunci untuk melindungi wilayah ini dari bencana serupa di masa depan. Camat dan timnya berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan komunitas dalam mengedukasi warga tentang bahaya kebakaran dan cara mencegahnya. Semua elemen masyarakat diharapkan dapat berperan aktif dalam menjaga keamanan lingkungan mereka sendiri. "Kita semua harus bersatu dan bertanggung jawab. Lindungi daerah kita dari ancaman kebakaran dengan tidak membuang puntung rokok sembarangan dan membakar sampah secara ceroboh. Bersama, kita bisa menjaga keindahan alam kita dan melindungi rumah kita," tegasnya. (iol/lia)
Kategori :