LAHAT, SUMATERAEKSPRES.ID - Di tengah berlangsungnya musim kemarau yang panjang serta fenomena El Nino yang berdampak di Kabupaten Lahat. Masih ada kelompok tani (poktan) yang terus melanjutkan proses panen padi. Keberhasilan ini terlihat di Desa Tanjung Sirih, di mana sekitar 25 hektar lahan padi menghasilkan panen yang cukup melimpah. Yaitu sekitar 7,53 ton per hektar gabah kering panen (GKP) atau 6,5 ton per hektar gabah kering giling (GKG), yang setara dengan 4,05 ton beras. Menurut penjelasan dari Kadis Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan Lahat, Ety Listina, yang melalui Kabid Tanaman Pangan dan Holtikultura, Ahmad Firdaus. Penanaman padi di desa ini telah dilakukan pada Juni 2023 dengan menggunakan benih Inbirda varietas Ciherang. "Alhamdulillah, meskipun sedang menghadapi musim kemarau, kami masih dapat melaksanakan panen berkat program percepatan tanam yang kami lakukan beberapa bulan lalu." BACA JUGA : Ratusan Rider Berpetualang di Jalur Adventure Muratara "Hal ini menunjukkan kesiapan kami untuk menghadapi dampak El Nino, walaupun dengan segala keterbatasan," ujar Ahmad Firdaus pada Jumat (22/9). Ahmad Firdaus menjelaskan bahwa hasil panen sekitar 100 ton beras tersebut, mencerminkan tingkat produktivitas yang baik, melebihi rata-rata nasional dan Provinsi. "Keberhasilan ini juga didukung oleh penggunaan benih unggul bersertifikat yang merupakan bantuan dari pemerintah, serta adanya subsidi pupuk dan penggunaan pupuk organik. BACA JUGA : Ajak Petani Produksi Pisang Cavendish Selain itu, serangan hama dan penyakit tumbuhan juga terkendali, dan petani telah menerima penyuluhan pertanian. Sehingga meskipun musim kemarau dan El Nino berkepanjangan, hasilnya tetap memuaskan," tambahnya. Sebelumnya, Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (TPH dan Nakan) Kabupaten Lahat, Eti Listina SP MM, telah menyampaikan bahwa langkah-langkah mitigasi.
Kategori :