Diguyur Hujan, Permukiman Banjir Mendadak

Rabu 20 Sep 2023 - 19:35 WIB
Reporter : Edi Purnomo
Editor : Edi Purnomo

MUSI RAWAS , SUMATERAEKSPRES.ID– Baru satu malam hujan turun cukup deras di wilayah Kabupaten Musi Rawas dan Muratara, sejumlah permukiman warga mulai kebanjiran. Beruntung,  banjir tersebut hanya bertahan dalam hitungan jam.

Kejadian tersebut berlangsung, Rabu (20/9) mulai pukul 08.00 WIB. Terpantau disejumlah wilayah seperti di Desa Lubukngin, kecamatan Selangit  Kabupaten Mura maupun Desa Lubuk kumbung dan bukit ulu, Kecamatab Karang Jaya, Muratara.

Zul warga Kecamatan Selangit mengatakan, air banjir yang menggenangi permukiman warga di desanya berkisar setengah meter atau sebatas lutut orang dewasa.

"Semalam hujan deras dan pagi ini mulai banjir, ini air meluap dari bagian hulu sungai," katanya.

Sementara itu, kabar serupa yang terjadi di wilayah Bukit langkap, Kecamatan Karang Jaya, hal ini diungkapkan Camat Karang jaya, saat memonitor sejumlah wilayahnya.

"Iya hari ini banjir menggenagi aksi permukiman warga di Bukit ulu dan Bukit langkap.

Untuk sementara ketinggian banjir mulai dari setengah meter hingga satu meter, menggenangi permukiman dan areal persawahan warga," bebernya.

Pihaknya mengaku sudah melakukan kpordinasi dengan BPBD maupun Dinas Sosial untuk melakukan monitoring.

Menginggat eskalasi potensi banjir bisa kembali meningkat, menginggat banjir terjadi akibat limpahan air dari wilayah hulu.

"Kita sudah koordinasi dengan BPBD dan Dinsos, warga sudah minta bantuan dan kesulitan karena banjir ," ucapnya.

Juarshah, warga Muratara, mengatakan banjir kali ini disebut sebagai banjir saliwat. Karena banjir terjadi tidak merata dan kondisi aliran sungai rupit maupun rawas justru terihat menyusut.

"Biasanya di daerah huluan itu banjirnya hitungan jam, pagi banjir siang sudah normal lagi. Karena air itu lewat turun dari bukit uluan dan masuk kesungai rupit dan rawas," katanya.

Warga mengaku, kejadian ini sudah lazim bagi warga di Muratara, menginggat memang di desa Bukit ulu dan Lubuk kumbung, merupakan daerah rendah dan menjadi daerah langganan banjir di Muratara.

"Jangankan hujan deras, hujan sedikit saja di sana sudah bisa banjir. Tapi banjirnya tidak lama," timpalnya.

Dia mengaku, banjir besar yang sering terjadi di wilayah Mura dan Muratara, biasanya diakibatkan oleh luapan sungai Musi yang bertabrakan dengan luapan anak sungai.

"Kalau sekarang sungai Musi masih surut, anak sungai juga surut potensi banjir belum ada," tutupnya. (zul)

Tags :
Kategori :

Terkait